Berita Kudus

Mudahkan Layanan Kesehatan Santri Luar Daerah, BPJS Kesehatan Kudus Kerja Sama Dengan 8 Pesantren

BPJS Kesehatan Cabang Kudus menjalin kerja sama dengan delapan pondok pesantren perihal layanan kesehatan bagi santri.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA/Rifqi Ghozali
Penandatangan kerja sama BPJS Kesehatan Cabang Kudus dengan sejumlah pondok pesantren di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Minggu (30/10/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - BPJS Kesehatan Cabang Kudus menjalin kerja sama dengan delapan pondok pesantren perihal layanan kesehatan bagi santri.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan antara Kepala BPJS Cabang Kudus, Agustian Fardianto, dengan para pengasuh pondok pesantren di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Minggu (30/10/2022).

Kerja sama tersebut berkaitan dengan layanan kesehatan bagi santri yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan agar bisa mendapatkan layanan di Kudus. Hal itu dinilai sangat membantu bagi santri yang berasal dari luar daerah.

"Jadi kalau sakit di sini bisa dirawat di sini menggunakan BPJS Kesehatan. Mereka tidak perlu pulang," ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus, Agustian Fardianto.

Baca juga: Tagih 17 Badan Usaha Penunggak Iuran BPJS Kesehatan, Kejari Kudus Berhasil Raih Rp 74 Juta

Ardi begitu dia akrab disapa, kerja sama itu berangkat dari banyaknya jumlah santri yang ada di Kudus. Kata Ardi, dari perkiraannya jumlahnya antara 12 ribu sampai 14 ribu.

Beberapa di antaranya merupakan santri yang datang dari luar daerah.

"Jadi mereka nanti secara bersamaan dikoordinir sama pesantren bisa menunjuk salah satu faskes tingkat pertama," kata dia.

Begitu juga dengan santri yang belum terdaftar, bisa mendaftar melalui pesantren masing-masing.

"Daftar juga bisa koordinasi serentak bagi santri yang belum terdaftar agar didaftarkan oleh pesantren," kata dia.

Baca juga: Melihat Ganjar Mengajar di Pondok Pesantren Anak Berkebutuhan Khusus di Kendal

Delapan pesantren yang menjalin kerja sama tujuh yang menandatangani kerja sama, yaitu Pondok Pesantren El Fath El Islami, Ponpes Assalam, Ponpes Qudsiyah Putri, Ponpes Mua’allimat, Ponpes Ma’had Qudsiyyah, Ponpes Nusantara Satu, dan Ponpes Anfaul Ulum.

Dari delapan pondok pesantren  yang sudah menyerahkan data, ada sebanyak 1.374 santri sebagai peserta aktif, 364 santri tercatat peserta tidak aktif, dan sisanya 408 santri belum terdaftar.

Ardi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya percepatan Universal Health Coverage (UHC) pada seluruh elemen pondok pesantren di Kabupaten Kudus dan untuk meningkatkan taraf kesehatan santri dengan upaya kolaborasi pondok pesantren dengan BPJS Kesehatan.

"Kami juga mengimbau agar santri yang belum terdaftar JKN, bisa segera mendaftar. Sedangkan yang tidak aktif bisa untuk diaktifkan kembali," ucap dia.

Baca juga: Ramaikan Jalan Sehat, Puluhan Ribu Santri Tumpah Ruah di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus

"Kemudahan pendaftaran ini bisa di manfaatkan untuk mengoptimalkan pengelolaan kesehatan santri di dalam pondok. Jika pendaftaran dan pembayarannya melalui pondok pesantren, maka cukup mendaftar dan membayarkan santrinya saja," kata dia.

Kerja sama ini disambut baik oleh Bupati Kudus HM Hartopo. Baginya, Kudus sebagai kota santri sudah selayaknya memperhatikan para santri terutama yang dari luar daerah agar mudah mengakses layanan kesehatan.

"Ini inovasi bagus. Memudahkan para santri utamanya yang dari luar Kudus," kata dia.

Saat ini memang baru delapan pesantren yang membuka pintu kerja sama tersebut. Ke depan, Hartopo berharap kerja sama juga menyentuh pesantren lain yang ada di Kudus. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved