Berita Jateng

18 Seniman Tekstil Gelar Pameran Teman Seperkainan, Firdausi : Setiap Kain Punya Cerita

18 karya pameris pencinta kain karya 11 anak muda dari berbagai daerah menghelat pameran Teman Seperkainan bertema "Kain Ku Sayang", 28-30 Oktober2022

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA/Iwan Arifianto.
Seniman tekstil menghelat pameran Teman Seperkainan bertema "Kain Ku Sayang", selama tiga hari 28 sampai 30 Oktober 2022 di Tekodeko Koffiehuis , Kota Lama, Semarang, Sabtu (29/10/2022) sore. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kain menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, dari lahir hingga mati, manusia akan selalu bersentuhan dengan kain.

Maka, setiap kain memiliki cerita bagi manusia. 

Konsep itulah yang diangkat para seniman tekstil dalam menghelat pameran Teman Seperkainan bertema "Kain Ku Sayang" , selama tiga hari 28 sampai 30 Oktober 2022 di Tekodeko Koffiehuis , Kota Lama Semarang.

Baca juga: Hadir Perdana, Pameran Buku Internasional BBW Books di Semarang Diserbu Ribuan Pengunjung

"Setiap kain itu memiliki cerita di baliknya, kain tidak sekedar lembaran yang kita pakai sehari-hari, lebih dari itu, masing-masing pameris punya ikatan sendiri dengan kain-kainnya dan ingin sharing cerita soal keterikatan itu," papar Inisiator Teman Seperkainan, Firdausi Refani kepada Tribunmuria.com, Sabtu (29/10/2022).

Menurut Refani, pameran itu berhasil terwujud lantaran berangkat dari keinginan sesama penggiat kain.

Mereka lantas sepakat memamerkan karyanya untuk  diapresiasi.

Mereka juga tidak ada keinginan muluk-muluk dari pameran itu sebab hanya ingin berbagi cerita dan saling mengapresiasi.

"Pameran Kain juga jarang biasanya pameran hanya berupa  lukisan, patung atau karya seni lainnya, maka pameran ini menjadi wadah bagi seniman kain supaya bisa show off," katanya.

Di kafe tersebut, tersebar 18 karya pameris pencinta kain karya 11 anak muda dari berbagai daerah seperti Kota Semarang, Solo, Jepara, Temanggung, Jogja,  Depok Jawa Barat, dan daerah lainnya.

Kain karya belasan Seniman Tekstil dipajang sudut-sudut kafe berbaur dengan pengunjung kafe, seperti di tangga, lorong kafe, atap, hingga di dekat meja pengunjung.

Di tangga kafe, di tangga terdapat karya Jemi Nikaulas yang berjudul perjalanan berupa patung berkain denim. 

Adapula karya kain bak  memotret peta kota lama berada di lantai dua.  Kain yang di pamerkan tersebut bertajuk Percaku Sayang di Kota Lama
Semarang.

"Kalau pameran di galeri terkesan serius, kalau di kafe seperti ini tentu antusias beda, aksesnya juga gampang," ungkap inisiator Teman Seperkainan lainnya, Ningsih Wulan.

Baca juga: Banjir Diskon, Pameran Buku Internasional Big Bad World Books Hadir di Semarang, Catat Tanggalnya!

Wulan, sapaannya, mengatakan, para pameris tak hanya berseni, ada juga dari mereka yang mengkritik terkait isu lingkungan.

"Seperti mengkritik limbah dari produksi besar di Jepara melalui karya yang dibuat dari pewarna alam," katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved