Berita Jepara

November Masuki Puncak Musim Hujan, Jepara Siaga Bencana, Edy: Semua Unsur All Out

Bulan November diperkirakan mulai memasuki puncak musim hujan, Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta, menyetakan Jepara Siaga Benca, semua unsur all out.

Diskominfo Jepara
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengecek peralatan yang akan digunakan untuk hadapi bencana, saat apel siaga bencana, di Alun-alun Jepara, Rabu (26/10/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Puncak musim hujan di Kabupaten Jepara diprediksi akan terjadi mulai November 2022.

Curah hujan yang sangat tinggi berpotensi menimbulkan bencana di wilayah-wilayah rawan.

Seluruh komponen serta sumber daya disiapkan untuk mengantisipasi dan menanggulangi dampak bencana.
 
Pemerintah Kabupaten Jepara menggelar apel gabungan siaga bencana, di lapangan Alun-alun Jepara 1 pada Rabu (26/10/2022).

Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta memimpin langsung kegiatan itu, yang melibatkan TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinkes, DLH, DPUPR, Satpol PP dan Damkar.

Lalu, Dishub, PMI, Basarnas, serta relawan. Dikatakan bahwa semua kekuatan telah siap menghadapi risiko bencana. 

“Kita libatkan semua unsur nyengkuyung ‘all out’ membantu kalau terjadi bencana, siap siaga,” ujar Edy saat ditemui usai acara.
 
Disampaikan, bahwa BMKG telah merilis prakiraan curah hujan menengah hingga tinggi terjadi pada Oktober sampai dengan Desember 2022.

Sementara untuk puncaknya, khusus di wilayah Jawa Tengah termasuk Jepara akan terjadi pada November 2022 hingga Februari 2023.
 
Di tengah cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi, hampir 50 persen wilayah di Kabupaten Jepara menjadi prioritas dalam kewaspadaan kebencanaan.

Seperti banjir, tanah longsor, dan bencana lain yang menyertai cuaca ekstrem.

Oleh sebab itu, apel kali ini penting untuk dilaksanakan sebagai wujud sinergitas di antara semua unsur. 

“Berdasarkan data indeks risiko bencana Indonesia tahun 2021, kita menempati urutan ke-269 nasional dan kesepuluh di Jawa Tengah,” kata dia.
 
Lebih lanjut Edy Supriyanta juga menyampaikan, bahwa Pemkab Jepara melalui BPBD sudah melakukan mitigasi bencana jauh-jauh hari sebelumnya.

Seperti edukasi, pembinaan desa, maupun pelatihan relawan.

Harapannya agar masyarakat menjadi subjek yang berdaya dalam proses penyelamatan bencana. (*)


“Mengingat fakta bahwa yang melakukan penyelamatan bencana, lebih dari 96 persen adalah dirinya sendiri, keluarga, tetangga, serta masyarakat sekitar,” tuturnya.
 
Setelah apel rampung, Penjabat Bupati Jepara bersama unsur Forkopimda mengecek sejumlah peralatan penanganan kebencanaan. Mulai dari gergaji mesin, perahu karet, hingga tenda darurat. 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved