Gangguan Ginjal Akut
Minimarket di Semarang Masih Jual Obat Sirop Diduga Berbahaya, Berdalih Pramuniaga Tidak Tahu
Sebuah minimarket di Mijen, Kota Semarang masih memajang produk obat sirop paracetamol syrup, berbahaya untuk anak-anak, Sabtu (22/10/2022)
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
Namun untuk saat ini, jika benar-benar diperlukan, disarankan tidak dalam bentuk sirup.
"Bisa digunakan dalam bentuk puyer atau tablet," katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Tribun.
Ia menjelaskan, Parasetamol sukar larut dalam air, sehingga dibutuhkan bahan tambahan sebagai pelarut.
Yang sering digunakan adalah propilen glikol atau gliserin.
Propilen glikol maupun glyserin masih dimungkinkan mengandung cemaran EG dan DEG sampai batas tertentu yang dibolehkan.
Industri farmasi harus memastikan bahwa bahan bakunya minim atau bebas cemaran sebelum diformulasi.
"EG dan DEG inilah yang diduga biang keroknya yg menyebabkan gagal ginjal akut jika terdapat di atas batas yang dibolehkan," bebernya.
Ada perkembangan baru bahwa beberapa produk akhir dari sirup parasetamol diduga terindikasi mengandung EG atau DEG.
Namun hal ini belum tentu berada dalam kadar yang sampai menghasilkan efek toksis terhadap ginjal.
Pengukuran DEG dan EG dalam produk akhir juga tidak mudah karena sudah mengandung berbagai bahan lain, sehingga memerlukan metode analisis yang akurat dan sensitif.
"Apakah pemeriksaannya sudah akurat? Itu harus dipastikan," tuturnya.
Menurutnya, sebenarnya hubungan langsung antara kejadian gangguan ginjal akut dengan konsumsi obat sirop parasetamol (atau yg lain) masih misteri.
Sebab obat sirop parasetamol banyak yang sudah ada bertahun-tahun tanpa perubahan formula, dan digunakan aman-aman saja, kenapa tiba-tiba baru belakangan ini muncul gangguan ginjal akut.
"Kok ya ndilalah hampir berbarengan kejadiannya dengan Gambia," ungkapnya.
Ada berbagai kemungkinan lain penyebab kejadian gagal ginjal akut, yang benar-benar perlu dicek pada pasien.