Berita Jateng
Cicipi Spageti Mocaf, Pangan Alternatif Dari Tepung Singkong Yang Bikin Lidah Ganjar Bergoyang
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mencicipi spageti mocaf yang berbahan dasar tepung singkong.
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mencicipi spageti mocaf yang berbahan dasar tepung singkong.
Menurut Ganjar, rasa dan tekstur yang dihasilkan dari bahan pangan alternatif itu ternyata sudah mendekati makanan serupa berbahan baku gandum atau tepung semolina.
"Tadi inovasi-inovasi masakannya menurut saya luar biasa. Umpama membuat spageti dari mocaf. Di tangan chef yang bagus, yang hebat, rasanya persis," kata dia
"Mendekati, ya sekitar 90 persen, teksturnya juga sudah menyerupai seperti tepung (gandum)," lanjut Ganjar usai mencicipi makanan olahan dari tepung singkong itu di Festival Pangan Lokal Jawa Tengah di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Zulkifli Hasan Laporkan Harga Minyak Goreng Sudah Stabil Rp 14 Ribu Per Kilogram
Bagi Ganjar, kesuksesan peracik makanan itu dalam mengolah tepung singkong menjadi bukti bahwa pangan alternatif sangat bisa menggantikan makanan atau bahan pokok yang selama ini digunakan secara mainstream.
Maka dari itu pemanfaatan pangan alternatif harus terus didorong dan terus dikenalkan kepada masyarakat.
Sebagai antisipasi dan persiapan apabila terjadi krisis pangan di masa mendatang
"Hari ini kita pamerkan pangan lokal dengan satu harapan masyarakat akan makin paham bahwa kita makin kaya dan kita bisa melakukan. Kalau hari ini kita menyiapkan di tahun-tahun ke depan potensi kerawanan pangan terjadi maka gerakannya mulai hari ini," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyoroti tingginya tingkat makanan yang terbuang. S
etidaknya secara nasional ada 23-48 juta ton makanan terbuang dan menjadi sampah.
Untuk itu Ganjar mengajak masyarakat untuk mengambil makanan secukupnya, tidak boleh boros, dan tentu saja harus habis.
"Kalau makan harus ambil secukupnya dan harus habis. Di sana masih banyak orang butuh makan. Jangan boros, secukupnya. Jangan sampai di buang. Itu mengakibatkan kerugian ratusan miliar," ujar Ganjar di depan peserta seminar yang juga dihadiri sekitar 150an pelajar itu.
Baca juga: Ganjar Nyatakan Siap Jadi Capres 2024: Demi Bangsa dan Negara Ini, Apa yang Kita Tidak Siap
Hal lain yang menurut Ganjar menjadi penting soal pangan adalah kebutuhan gizi.
Sebab angka stunting masih tinggi dan banyak gerakan yang dilakukan untuk menekan angka itu.
"Kedua tentu kita bicara gizinya, menghadapi stunting, bagaimana peduli pada gizi untuk ibu hamil dan anak-anak. Itu pangan lokal cukup bisa kita pakai sebagai bahan untuk bisa membantu mereka," ungkapnya.