Berita Blora
Gelar Diseminasi, Wakil Bupati Tri Yuli Wujudkan Blora Zero New Stunting
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggelar diseminasi audit kasus stunting yang targetnya mewujudkan Blora Zero New Stunting.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggelar diseminasi informasi audit kasus stunting tahun 2022 untuk target nasional pada tahun 2024 turun di angka 14 persen.
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, yang merupakan penanggungjawab Tim Audit Kasus Stunting di Kabupaten Blora memimpin acara diseminasi informasi audit kasus stunting tahun 2022 tersebut di Ruang Pertemuan Setda pada Jumat (14/10/2022).
"Persoalan stunting dan kemiskinan yang menjadi target sasaran kita di Pemerintah Kabupaten Blora untuk kita selesaikan,” ucap Tri Yuli Setyowati.
Baca juga: Asyik Bermain di Sungai Wulung, Bocah Berusia 10 Tahun Tewas Tenggelam
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Blora tersebut, ingin agar seluruh pihak terkait bersinergi dalam mewujudkan percepatan penurunan stunting di Blora.
Disampaikan laporan terkait kasus stunting yang ada, serta intervensi penanganan, perkembangan dan hasil audit kasus yang sudah dilakukan.
“Audit kasus stunting ini penting dalam rangka mendukung penurunan angka stunting di Blora ini, juga penguatan pada intervensi spesifik dan sensitif yang tepat bagi kelompok sasaran berisiko stunting perlu untuk dilakukan,” tetang Tri Yuli Setyowati.
Pihaknya berharap dengan audit kasus ini, nantinya bisa diperoleh hasil dan catatan-catatan yang akan berguna agar kasus stunting bisa turun.
"Ke depannya Blora Zero New Stunting bisa terwujud," harap Tri Yuli Setyowati.
Baca juga: Masuk Hutan, Ganjar Terpisah Jarak Dengan Istri Saat UGM International Trail Run
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) Blora, Lucius Kristiawan, mengungkapkan, diseminasi informasi hasil audit yang dilakukan nantinya untuk dilaporkan dan ditindaklanjuti.
“Hasil audit kasus stunting didesminasikan ke semua pihak yang berkaitan, kepada TPPS Kecamatan, untuk disusun rencana tindak lanjut, nanti monggo juga bisa dilakukan pembentukan tim tingkat kecamatan,” jelasnya.
Adapun rencana tindak lanjut yang disusun tersebut nantinya dilaporkan hingga BKKBN.
Ia menjelaskan, audit kasus stunting yang telah dilakukan, diantaranya dilokuskan di Kecamatan Tunjungan.
“Audit kasus stunting yang kita lakukan kemarin dilokuskan di Kecamatan Tunjungan ada desa yang menjadi intervensi, yakni Desa Keser dan Desa Tutup, dari kegiatan tersebut ada 11 baduta," ungkapnya.
"Kemudian dilakukan audit mendalam ada tiga yang dilakukan rujukan, dari itu, ada dua yang perlu terapi medis lanjutan baik itu asupan gizi maupun oleh tim pakar dokter spesialis,” pungkasnya. (kim)