Berita Jateng
Aaf Dorong Pekerja Batik Pekalongan Punya Sertifikasi Profesi
Pemerintah Kota Pekalongan mendorong para pekerja batik di Kota Pekalongan memiliki sertifikasi profesi sesuai standar kompetensi.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan mendorong para pekerja batik di Kota Pekalongan memiliki sertifikasi profesi sesuai standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI).
Mengingat, batik disamping telah menjadi bagian dari warisan dunia tak benda, juga telah menjadi ikon penting atas dikukuhkannya Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif Dunia oleh UNESCO.
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada lembaga sertifikasi profesi (LSP) Batik, yang telah berkenan mengadakan uji kompetensi bagi para pekerja batik Kota Pekalongan, sesuai dengan SKKNI.
Baca juga: Bertemu Butet Kartaredjasa, Ganjar Pranowo Rindu Gojekan Kere
"Pelatihan dan uji sertifikasi pembatik ini masih dalam rangka Hari Batik Nasional (HBN) di Kota Pekalongan."
"Allhamdulillah dari Dinperinaker, bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian memfasilitasi pelatihan uji sertifikasi profesi bagi 100 orang pekerja batik di Kota Pekalongan," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, saat rilis yang diterima Tribunmuria.com, Minggu (16/10/2022).
Menurutnya, keberadaan para pengrajin batik di berbagai daerah saat ini, cenderung mengalami penurunan minat dari generasi muda.
Untuk itulah, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja berupaya memberikan fasilitasi dan pendampingan kepada para pengrajin batik di Kota Pekalongan, dengan menyelenggarakan uji kompetensi berbasis SKKNI Batik ini.
Sehingga, diharapkan akan muncul bibit-bibit baru para pembatik yang handal, profesional, mampu bersaing menampilkan karya-karya batiknya.
"Sertifikasi profesi ini, sekaligus sebagai penghargaan bagi mereka yang sudah bekerja berpuluh-puluh tahun menggeluti pekerjaan di bidang batik tersebut."
"Sertifikasi ini ibarat ijazah yang lebih tinggi dan diakui. Misal, ketika mereka akan bekerja di juragan juragan batik akan lebih diakui kompetensinya," ujarnya.
Baca juga: Kompetisi Liga 1 Segera Bergulir, Ini Tanggapan Pemain
Aaf panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan mendorong agar ada regenerasi pembatik di Kota Pekalongan.
Pasalnya, dalam perkembangannya, sektor batik telah menghasilkan pendapatan yang sangat besar, selain menciptakan lapangan pekerjaan juga memberikan penguatan bagi industri kecil masyarakat, yakni para pengrajin batik skala rumah tangga yang menyuplai hasil produksinya kepada pengusaha skala besar seperti yang terjadi di Kota Pekalongan.
"Kami titip pesan kepada seluruh peserta, agar dapat mengikuti kegiatan uji kompetensi ini dengan baik. Simak dan ikuti apa-apa saja materi yang diberikan oleh para narasumber.
"Sehingga nanti ketika diadakan uji kompetensi, semua peserta bisa memperoleh predikat lulus dengan memuaskan. PR kita masih ada sekitar 11 ribu pekerja batik supaya nantinya bisa diakomodir semua tersertifikasi," tambahnya.
Baca juga: Intip Gaji dan Tunjangan Kapolda Jatim, Sebulan Capai Rp 26 Juta
Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menerangkan bahwa, Dinperinaker Kota Pekalongan bekerjasama dengan lembaga sertifikasi profesi untuk melakukan proses tahapan uji sertifikasi kepada 100 orang pembatik di Kota Pekalongan.
Menurutnya, dengan sertifikasi profesi ini, pemerintah berupaya mengumpulkan bukti-bukti atas profesi mereka sebagai pembatik dilengkapi dengan keterampilan dan keahliannya.
"Nanti mereka akan diuji aspek pengetahuannya, dan praktek langsung membatik. Sehingga, mereka akan langsung bisa mendapat penilaian tentang pengakuan negara terkait kompetensi mereka sebagai pembatik," ujarnya.
Sri Budi menerangkan, sertifikasi profesi pembatik ini nantinya bermanfaat terhadap pengakuan resmi negara terkait kompetensi mereka sebagai pembatik, menjadi nilai tambah bagi pembatik itu sendiri.
Oleh karena itu, harapannya disamping mereka bisa meningkatkan dan menjaga kualitas batik ke depan, sertifikasi ini memberi nilai tambah bagi mereka selaku profesi pembatik. (Dro)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Uji-Kompetensi-Pekerja-Batik-Pekalongan.jpg)