Berita Kudus

Pelajar SMPN 3 Undaan Satu Atap Sulap Lidah Buaya Jadi Sabun Herbal Kaya Manfaat

SMPN Negeri 3 Satu Atap Undaan, memproduksi sabun herbal bernama Alvera Soap yang berasal dari tanaman yang tumbuh subur di Wonosoco.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Raka F Pujangga
Dok SMPN 3 Satu Atap Undaan
Siswa dan guru SMPN 3 Satu Atap Undaan Kudus menyulap tanaman lidah buaya jadi sabuk herbal alami, Kamis (6/10/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Inovasi pembelajaran terus dilakukan SMPN Negeri 3 Satu Atap Undaan, Kabupaten Kudus.

Meski terletak di pelosok Kabupaten Kudus, tepatnya di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, siswa dan siswi dilatih beberapa skill.

Di antaranya di bidang kewirausahaan dengan memproduksi sabun herbal bernama Alvera Soap.

Kepala SMPN 3 Satu Atap Undaan, Jupri mengatakan, Alvera Soap merupakan sabun herbal yang diproduksi siswanya dengan memanfaatkan bahan dasar tanaman lidah buaya.

Jenis tanaman yang biasa dikenal dengan sebutan Aloe Vera ini tumbuh subur dan banyak ditemukan di wilayah Wonosoco.

Atas dasar itu, para tenaga pendidik SMPN 3 Satu Atap Undaan mendorong anak didiknya memanfaatkan kekayaan alam sekitar menjadi sebuah produk yang bernilai.

Baca juga: Siswa ASTI Kudus Down Dengar Tragedi Kanjuruhan, Berdampak pada Akademi Sepak Bola ?

Jupri menyebut, percobaan pertama pembuatan sabun herbal dilakukan pada 22 September lalu. Pihaknya melibatkan semua siswa, mulai dari kelas VII, VIII dan IX untuk saling berkompetisi menampilkan produk yang terbaik.

"Kami bentuk beberapa kelompok untuk berkompetisi, namun tujuannya sama," terangnya, Kamis (6/10/2022).

Menurut dia, pembuatan sabun herbal ini bagian dari implementasi kurikulum Merdeka Belajar.

Tahap pertama dipilih tema kewirausahaan guna membekali skill berwirausaha siswa ketika terjun ke lingkungan masyarakat. 

Dia menyebut, produksi sabun herbal ini cukup mudah, meski memerlukan waktu yang cukup panjang 2-14 hari, hingga produk sabun siap digunakan. 

Saat ini, kata Jupri, beberapa produk sabun herbal yang telah diproduksi dimanfaatkan untuk keperluan sekolah.

Selanjutnya, bakal dikembangkan dan disempurnakan, supaya bisa dipasarkan ke masyarakat luas. 

Pihaknya juga bakal menjalankan inovasi program dua tema lainnya di bidang kearifan lokal dan bangun jiwa ragaku pada tahun ini. 

"Harapan kami, siswa nantinya memiliki jiwa wirausaha mandiri, kreatif untuk mengembangkan bakat dan minat masing-masing. Dua tema lainnya berbentuk nguri-uri warisan budaya dan beberapa program rutinitas penunjang kebugaran jasmani dan rohani," ujarnya.

Baca juga: Program Satu Desa Tiga Sarjana di Banyumas, Pemkab Targetkan 200 Mahasiswa Penerima Tahun Ini

Pembina program kewirausahaan di SMPN 3 Satu Atap Undaan, Kusumaningsih menerangkan, anak didiknya memanfaatkan empat bahan yang disulap menjadi sabun herbal. Meliputi, tanaman lidah buaya, minyak zaitun, minyak goreng kelapa, dan natrium hidroksida (NaOH).

Katanya, para siswa diberikan kebebasan mengeksplor formula untuk menghasilkan sabun batangan yang bervariatif. Serta diperkenankan memanfaatkan pewarna dan pengharum alami guna menambah daya tarik produk. 

"Yang mendesain produknya semua dari siswa, kami guru hanya mendampingi dan mengarahkan," ujar dia.

Kusumaningsih menyebut, pada percobaan pertama, kelas IX berhasil menciptakan sabun herbal dalam 8 bentuk yang berbeda.

Mereka juga menambahkan pewarna alami dari daun jati untuk menghasilkan warna merah pada sabun.

Sementara itu, kelas VII berhasil menciptakan sabun herbal berbentuk kotak, dan kelas VIII baru pada tahap penyelesaian formula pertama.

"Program inovasi ini kami buat semacam kompetisi untuk menambah semangat siswa. Dua pekan lagi akan kami cek kelanjutan produk mereka, nantinya akan ditampilkan hasil produknya beserta cara pembuatannya," tuturnya. 

Baca juga: Progres Pembangunan Pasar Ngawen Blora Capai 40 Persen, Disdagkop UKM: Tunggu Pesangan Atap

Kusumaningsih juga mendorong para siswa mengeksplor kreativitas masing-masing untuk menghasilkan produk sabun herbal yang menarik.

Di antaranya dengan menambahkan pewangi alami dari bunga mawar, bunga melati, bunga kenanga, dan beberapa sumber pewangi alami lainnya.

Mereka juga diperbolehkan membuat sabun dengan berbagai warna menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar.

Dia berharap, dalam waktu dekat anak didiknya berhasil menemukan formula yang terbaik, untuk dikembangkan menjadi produk unggulan SMPN 3 Satu Atap Undaan.

"Produk sabun herbal ini tentunya dikonsep mengharumkan dan melembabkan kulit secara alami. Semua bahan yang dipakai adalah berbahan dasar alami yang mudah ditemukan di Desa Wonosoco," pungkasnya. (Sam)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved