Berita Jateng

'All About Batik Ada di Sini', Ganjar Dorong Pekalongan Jadi Pusat Batik Dunia

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dorong Kota Pekalongan jadi pusat batik dunia. Sebab, all about batik ada di Kota Batik Pekalongan

Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, turut menggoreskan canting saat membuka Pameran Batik Nusantara (PBN) 2022 di GOR Jetayu, Kota Pekalongan, Rabu (5/10/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Kota Pekalongan menjadi pusat batik dunia.

Semua hal tentang batik dapat ditemukan di satu kota ini, mulai dari tempat belajar, membatik, sampai menjual batik.

Karena itu, sudah sewajarnya Kota Pekalongan bisa menjadi pusat batik berskala internasional.

"Saya berharap Kota Pekalongan bisa menjadi pusat batik dunia dengan harapan mau belajar apa saja ada."

"Belajar membatik datang ke sini, mendesain datang ke sini, melihat sejarah ada di sini, termasuk ketika mau kulakan juga ke sini."

"Sehingga all about batik ada di Pekalongan," kata Ganjar seusai membuka Pameran Batik Nusantara 2022 di GOR Jetayu, Kota Pekalongan, Rabu (5/10/2022).

Menurut Ganjar potensi untuk menjadi pusat batik dunia sudah dimiliki oleh Kota Pekalongan yang memang mendapat julukan Kota Batik.

Ada 101 sentra batik di Pekalongan

Sebab ada sekitar 47 ribu pembatik dengan 101 sentra batik. Pameran Batik Nusantara itu juga menjadi momentum untuk menciptakan pusat batik dunia di Pekalongan.

"Kita musti dorong. Laporan dari Dinas Koperasi dan UMKM ada 47 ribu pembatik dengan 101 sentra batik."

"Maka fasilitasi dari pemerintah menjadi penting agar harapan itu terwujud," jelas Ganjar yang hadir dalam pembukaan pameran batik bersama istri, Siti Atikoh.

Di tengah perkembangan zaman ini, Ganjar juga mengajak para pembatik untuk memanfaatkan teknologi.

Sekarang ini teknologi sudah banyak ditemukan, baik untuk desain maupun produksi batik.

Tentu saja dengan tidak meninggalkan batik yang dibuat dengan canting karena value-nya juga sangat tinggi.

"Suka tidak suka, mau tidak mau, kita musti bergeser."

"Kita akan mendampingi mereka yang punya bakat membatik dan mendesain batik untuk menggunakan teknologi apa pun karena sekarang ini banyak sekali," katanya.

Selain penghuni teknologi, Ganjar juga mengajar para penjual batik untuk mulai memasarkan produk melalui digital.

Untuk hal ini tentu harus ada perbaikan dan inovasi desain dan cara pemasaran.

"Kita musti masuk ke dunia digital, pemasarannya harus mulai pakai digital. Maka desain harus diperbaiki, cara menampilkan produk juga harus dengan foto yang bagus. Ini harus dilatih," ungkap Ganjar.

Guna mendukung perbaikan dna inovasi desain batik, Ganjar berharap lebih banyak sekolah yang menyediakan pendidikan desain. Sebab desainer harus ada peremajaan sehingga model-model yang dihasilkan beragam.

"Saya kira harus ada sekolah desain. Khusus desain batik sih tidak tapi bisa melalui penjurusan, salah satunya jurusan desain batik."

"Penting itu didirikan dna harus ada di Kota Pekalongan."

"Saat ini sudah ada di perguruan tinggi, tinggal lebih banyak workshop-nya sehingga semua orang bisa belajar di situ," katanya didampingi Wali Kota Pekalongan.

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan mengatakan, Pekan Batik Nusantara (PBN) Kota Pekalongan ini bisa menjadi momentum kebangkitan sektor batik dengan dukungan produksi batik, kreativitas motif, digital marketing, dan sebagainya.

Sehingga, dengan semua hal tersebut, budaya batik di Kota Pekalongan bisa lebih bangkit lagi.

"Rata-rata pasca pandemi Covid-19, jika disurvey dari para pengusaha batik di Kota Pekalongan, sektor usaha mereka sudah kembali sekitar 70-80 persen.

"Nanti kita dorong mereka agar mencapai 100 persen, bahkan bisa lebih dari 100 persen. Mudah-mudahan ini menjadi momentum yang tepat dan dorongan, semangat, dukungan dari semua pihak, semoga bisa optimis mencapai hal tersebut," katanya.

Pihaknya berharap, acara PBN yang digelar mulai tanggal 5-9 Oktober 2022 ini bisa lebih membangkitkan tidak hanya sektor batik, melainkan juga sektor UMKM, kuliner, dan sebagainya yang ada di Kota Pekalongan. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved