Berita Jateng
Kisah Pecanting Batik Mlatiharjan Demak, Semula Belajar Hanya Iseng
Dartik warga Desa Mlatiharjo kecamatan Gajah Kabupaten Demak belajar mencanting batik tulis di Batik Mlatiharjan.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM, DEMAK - Sebatas hanya ingin mengisi waktu kosong menunggu anak sekolah, awal mula Dartik warga Desa Mlatiharjo kecamatan Gajah Kabupaten Demak belajar mencanting batik tulis di Batik Mlatiharjan.
Perempuan satu anak itu, sudah selama 7 tahun menekuni menjadi pecanting batik tulis di Batik Mlatiharjan Kabupaten Demak.
Saat ini Dartik sudah bisa membuat berbagai macam motif batik khususnya khas Demak seperti buah Blimbing, Jambu Air, Ornamen Masjid Agung.
Dartik pun menuturkan bisa mencanting bermula hanya sebatas iseng bermain di rumah Sudarminik yang membuka usah Batik Mlatiharjo.
Dartik pun diajarkan cara untuk membantik khususnya mencanting.
"Sudah lama dulu waktu anak saya TK kecil dari pada nungguin jenuh saya main ke sini (Mlatiharjan), terus diajari ibu-ibunya," kata Dartik kepada Tribunjateng, Minggu (2/10/2022).
Sembari menggoreskan alat canting berisi lilin panas ke kain berukur dua meter, ia mengatakan sudah belajar mencating sudah 7 tahun.
"Sudah 7 tahun soalnya anaknya sudah kelas lima," ujarnya
Secara perlahan pun Dartik mulai menggambar motif daun Glagah Wangi sedang dikerjakannya.
Ia pun menyampaikan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa secara lihai menggunakan canting.
Dartik menuturkan bahwa dirinya membutuhkan waktu belajar suntuk bisa tidak ragu menggores alat cantik ke dalam kain.
Selama waktu itupun, Dartik hanya bisa membuat isen-isen berupa motif titik, seiring waktu pun ia sudah bisa membuat gambar klakar.
"Belajar awal 3 bulan setelah itu baru bisa isen-isen yang kecil-kecil titik-titik kalau sudah lancar baru bikin klakaran," tuturnya.
Meski sudah cukup lihai mencanting, Ia mengaku harus cukup-cukup hati-hati saat membuat batik tulis.
Dia pun mengatakan bahwa membatik khususnya menggunakan canting harus menggunakan hati.