Berita Jateng

Kohati Badko Jateng-DIY Sorot Keterwakilan Perempuan di Parlemen Kurang dari 30 Persen

Kohati Badko Jateng-DIY & Kesbangpol Jateng gelar seminar penguatan peran perempuan dalam ranah politik. Keterwakilan perempuan saat ini masih kurang

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Kohati Badko Jateng-DIY dan Kesbangpol gelar seminar mendorong politik yang memberikan jaminan kesetaraan dan akses terhadap perempuan, anak, difabel dan kelompok yang rentan. Kohati soroti keterwakilan perempuan dalam politik yang masih rendah, dan kurang dari angka 30 persen. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Korps Himpunan Mahasiswa Islam-wati (Kohati) Badan Koordinasi Jawa Tengah - Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY), menggelar penguatan peran perempuan dalam ranah politik.

Acara ini digelar berkat kerja sama Kohati Badko Jateng-DIY dan Kesatuan Bangsa dan Poltiik (Kesbangpol) Jateng, Jumat (23/9/2022) di Wisma Pemda Semarang, dengan tema 'Saatnya Generasi Milenial Memilih.'

Kohati dan Kesbangpol Jateng politik yang memberikan jaminan kesetaraan dan akses terhadap perempuan, anak, difabel dan kelompok yang rentan.

Hadir dalam kegiatan ini, seratusan aktivis perempuan dari berbagai elemen organisasi.

Narasumber dalam kegiatan ini, Kepala Kesbangpol yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Sulistyo Yuliutomo; Anggota DPD RI Casytha A Kathmandu; anggota DPRD Provinsi Jateng, Inna Hadianala; Founder Indonesia Mampu, Endah Cahya Imawati; dan juga Ketua Umum Kohati Jateng-DIY, Siti Izha, serta dihadiri Ketua Umum HMI Jateng-DIY, Nur Kholis.

Ketua Umum Kohati Jateng-DIY Siti Izha mengatakan, kegiatan ini sebagai bagian dari ikthiar pemerintah untuk terus mendorong perempuan terlibat aktif di ranah politik bukan hanya sekedar prosedural, namun juga subtansi.

"Melihat realitas hari ini komposisi penduduk diisi oleh generasi milenial maka dibutuhkan penguatan pendidikan politik," ucap Siti Izha, dalam keterangannya.

Hadirnya UU keterwakilan minimal 30 persen bagi perempuan nyatanya belum mampu mendorong angka perwakilan perempuan di DPRD.

"30 persen perwakilan perempuan di parlemen masih jauh dari angka tersebut," ujar Siti Izha.

Di tengah Kegiatan juga dilakukan penandatanganan Deklarasi yang bertajuk "Perempuan Cerdas Jawa Tengah Cegah Terorisme Jateng Gayeng".

Ada empat poin deklarasi: pertama, bersama- sama mendorong kebijakan politik yang memberikan jaminan kesetaraan dan akses pada perempuan, anak, difabel, dan kelompok rentan lainnya.

Kedua, siap mewujudkan Jawa Tengah yang damai, kondusif dan sejahtera serta menolak segala bentuk hoaks, politik identitas dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Ketiga, menolak segala bentuk ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada radikalisme dan terorisme;

Terakhir, bersama seluruh elemen masyarakat siap terlibat dalam gerakan kontra radikalisasi dan deradikalisadi di jawa tengah.

"Peran Perempuan dalam kehidupan sangat vital dalam membangun peradaban bangsa, perempuan adalah perjuangan dan perempuan adalah masa depan," pungkas Siti Izha. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved