Berita Blora

Selesai Ikuti Bimtek BNPB di Semarang, Sertu Lukman Gerak Cepat Edukasi Masyarakat soal PMK

Lima perwakilan fasilitator Kabupaten Blora gerak cepat seusai ikuti bimtek BNPB di Semarang soal PMK. Sertu Lukman terjun langsung edukasi warga

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Ahmad Mustakim
Sertu Lukman Khakim berikan penyuluhan terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada warga Blora, Senin (12/9/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Lima perwakilan fasilitator Kabupaten Blora gerak cepat seusai mendapatkan pembekalan bimbingan teknis (Bimtek) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kelima orang fasilitator tersebut mendapat pembekalan dari Kedeputian Bidang Pencegahan pada kegiatan bimbingan dalam pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Semarang, beberapa waktu lalu. 

Bimtek digelar untuk membantu pemerintah pusat, provinsi, serta daerah dalam pencegahan PMK

Selain itu, ditujukan untuk terselenggaranya surveilans melalui pengerahan dan pengelolaan relawan dalam pencegahan PMK.

Salah satu fasilitator yang mengikuti acara tersebut yakni Sertu Lukman khakim sekaligus Babinsa Koramil 08 kedungtuban kodim/0721 Blora

Dirinya mengatakan wabah PMK di Indonesia, tentunya menjadi concern bersama. 

Karena penyakit mulut dan kuku menyebabkan kerugian ekonomi di berbagai aspek. 

Ia langsung turun ke bawah untuk mensosialisasikan kepada warga terkait penyakit yang menyerang hewan ternak mereka, khususnya sapi dan kambing yang ada di Blora.

"Beberapa waktu lalu kita udah dapat pembekalan dari BNPB, jadi ilmu yang kita dapat dari pembekalan itu langsung kita hari ini, gerak cepat," ucapnya, Senin 12 September 2022.

Ia mengedukasi masyarakat khususnya peternak soal seberapa besar pengetahuan mereka mengenai PMK

"Karena potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh PMK ini tidak hanya pada peternak yang mengalami penurunan produktivitas hingga kehilangan hasil, akan tetapi kerugian secara nasional,” terangnya. 

Ia juga menceritakan, BNPB menggunakan aplikasi InaRisk untuk melakukan pemantauan dan pelaporan berbasis digital.

"Melalui aplikasi InaRisk personal ini, dapat diketahui sebaran sosialisasi dan edukasi yang sudah dilakukan serta dapat mendeteksi secara dini terhadap kejadian PMK di masyarakat, fungsinya sebagai juga monitoring," ungkapnya.

Menurutnya, belum ada kendala saat melakukan sosialisasi dihari pertama ini. 

"Insyaallah kegiatan ini berjalan lancar, semua butuh kerjasama, baik dari Peternak dan masyarakat."

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved