Berita Viral

Viral TKI Cilacap Akhiri Hidup di Jembatan Jepang, Tak Kuat Ditekan Senior

TKI tersebut ditemukan polisi dalam kondisi meninggal dunia tergantung di bawah jembatan Ayasegawa Saitama Ken.

tribunnews
Ilustrasi orang mengakhiri hidup gantung diri. 

TRIBUNMURIA.COM, CILACAP - Sosial media saat ini sedang digegerkan mengenai informasi TKI di Jepang  yang melakukan aksi bunuh diri.

Menurut informasi yang tribunmuria.com himpun, TKI berkelamin laki-laki tersebut ditemukan polisi dalam kondisi meninggal dunia tergantung di bawah jembatan Ayasegawa Saitama Ken.

Polisi menemukan jasad TKI tersebut dengan seutas tali yang diikatkan di bawah jembatan pada Kamis (25/8/2022) lalu.

Adapun korban berinisial A (22) merupakan warga Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

Korban A (22) diketahui terhitung baru 4 bulan mengadu nasib di negeri Sakura tersebut dengan tujuan membantu perekonomian keluarganya.

Namun nasib A (22) berakhir tragis dengan aksi nekatnya melakukan bunuh diri.

Sementara itu Kepala Dinas Ketenagakerjaan  dan Perindustrian Kabupaten Cilacap, Dikdik Nugraha saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Dikdik menuturkan bahwa pihaknya pertama kali mengetahui informasi terkait aksi bunuh diri seorang TKI asal Cilacap dari keluarga korban.

"Informasinya selerti itu ada TKI asal Cilacap di Jepang yang melakukan bunuh diri, dia warga Adipala," katanya kepada Tribunjateng.com

Setelah mendapat informasi tersebut, dikatakan Dikdik bahwa pihak Disnakerin Kabupaten Cilacap kemudian mengecek data korban.

Setekah dilakukan pengecekan data, ternyata memang benar ada seorang TKI di Jepang atas nama korban.

"Kami lakukan koordinasi dengan keluarga, Kepala Desa setempat dan juga dengan LPK yang memberangkatkan. Tim kami didatangkan ke rumah duka," jelas Dikdik.

Mengenai alasan korban melakukan bunuh diri, Dikdik mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti.

Namun berdasarkan informasi yang beredar, diduga korban mengalami tekanan yang begitu berat dari senior kerjanya yang merupakan warga Jepang.

"Belum tahu masalahnya karena apa, karena capek, atau karena tekanan atau bagaimana belum diberi tahu," katanya.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved