Berita Jateng
Pengakuan Teman Dekat AWP: Tak Ada Pengeroyokan Anggota TNI, Kelahi saat Mabuk, Muntah lalu Tewas
Teman dekat AWP -warga Temanggung tewas setelah 'diamankan di Yonif 411/Raider Salatiga- membantah ada pengeroyokan anggota TNI. AWP mabuk & berkelahi
Jenazah AWP dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi hingga kemudian dibawa ke rumah duka di Kabupaten Temanggung.
“Sampai rumah duka pukul 19.00 WIB, kemudian proses pemakaman berakhir pada sekitar pukul 22.00 WIB,” ungkapnya.
AWP sendiri meninggalkan seorang istri dan satu anaknya yang masih berusia 4 tahun.
Kronolog versi Kadispenad Brigjen Tatang Subarna
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna akhirnya buka suara terkait diduga pengeroyokan seorang anggota Tanai tersebut.
Anggota TNI yang dikeroyok di Salatiga yakni Pratu RW anggota Yonif MR 411/6/2 Kostrad Salatiga.
Saat kejadian pengeroyokan, Pratu RW sedang memboncengkan istri yang sedang hamil enam bulan.
Menurutnya, Pratu RW mengalami luka-luka dan bengkak pada bagian wajah serta harus dirawat di RST dr. Asmir Salatiga, setelah dikeroyok oleh lima pemuda bertato dan dalam pengaruh minuman keras di Pasar Blauran Kota Salatiga, Jawa Tengah.
"Pratu RW sempat dibentak, namun yang bersangkutan tidak menghiraukan dan sesampainya di Pasar Blauran, Pratu RW dihentikan oleh Argo Wahyu Pamungkas (AWP) serta melakukan pengeroyokan bersama keempat temannya tersebut," ujarnya.
Istri Pratu RW yang panik dan ketakutan melihat suaminya dikeroyok dan tersungkur di jalan, lanjut Brigjen Tatang, meminta pertolongan di WAG leting suaminya yang kemudian melakukan pencarian dan menemukan pelaku pengeroyokan.
Pelaku kemudian dibawa ke Yonif MR 411/6/2 Kostrad dan selanjutnya dibawa ke RST dr. Asmir Salatiga karena mengalami luka-luka. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Mabuk Berujung Petaka, AWP Meninggal Seusai Dibawa ke Markas TNI di Salatiga