Berita Jateng

Insiden Yonif 411/Raider, Keluarga AWP Berharap Jenderal Andika Turun Tangan: Kami Ingin Keadilan

Peristiwa di Yonif 411/Raider Salatiga tewaskan warga Temanggung, AWP (32). Keluarga korban berharap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa turun tangan

Istimewa
AWP warga Temanggung, meninggal setelah sempat diamankan di Maoko Yonif 411/Raider Salatiga, Kamis (1/9/2022). Paman AWP, Sudiyono (kanan), dan mertua AWP, Tukijo (kiri) berharap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa turun tangan mengusut tuntas kasus ini, sehingga keluarga mendapat titik terang dan keadilan. 

Menurutnya, pihak keluarga, terutama istri dan anaknya masih mengalami trauma mendalam.

Dijelaskan, jenazah korban tiba di rumah duka pada Jumat (2/9/2022) malam atau setelah maghrib sekitar pukul 19.00 wib dengan didampingi petugas dari TNI dan langsung dimakamkan di TPU Desa Geblog pada pukul 21.00 WIB.

“Yang jelas pihak keluarga sudah melihat kondisi jenazah sebelum dimakamkan. Kami ikhlas dan menerima iktikad baik dari para petugas TNI yang datang ke rumah duka,” tukasnya.

Diketahui, AWP meninggal setelah menjalani perawatan di RST dr. Asmir Salatiga.

AWP sempat dirawat bersama empat orang rekan lain yang semuanya merupakan warga Kabupaten Temanggung, dan kini masih dalam penanganan medis rumah sakit tersebut.

Keempatnya Ali Akbar Inung Rafsanjani (20), warga Ngumbulan RT 03/RW 03, Kelurahan Candimulyo, Kecamatan Kedu; Yahya (22), warga Desa Tlahap, Kecamatan Kledung; Ari Suryo Saputro (23), warga Munding Kidul, Kundisari RT 04/RW 06, Kecamatan Kedu; Arif Fahrurrozi (22) warga RT 03/RW 02, Kecamatan Parakan.

Kadispenad: kasus sudah ditangani Denpom IV/3 Salatiga

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Tatang Subarna, buka suara soal insiden yang melibatkan oknum TNI Yonif 411/Raider Salatiga, hingga sebabkan satu warga Temanggung tewas, pada Kamis (1/9/2022). 

Brigjen Tatang menegaskan, saat ini kasus yang melibatkan oknum TNI Yonif 411/Raider tersebut sudah ditangani oleh Denpom IV/3 Salatiga, berkoordinasi dengan Polres Salatiga.

"Kejadian ini sedang ditangani oleh Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam siaran pers, Jumat (2/9/2022).

Kasus ini ditangani juga oleh Polres Salatiga, sebab sebelum tewas AWP dan keempat temannya, yang merupakan warga Temanggung, diduga terlebih dahulu mengeroyok Pratu RW --anggota Yonif 411/Raider Salatiga.

Kronologi versi Kadispenad

Kata Kadispenad, Brigjen TNI Tatang Subarna, menyampaikan bahwa kejadian tersebut berawal saat Pratu RW yang memboncengkan istrinya, Ny D yang sedang hamil 6 bulan, menuju Pasar Blauran.

Di perjalanan keduanya diserempet kendaraan roda 4 jenis pikap Suzuki Carry yang dikemudikan oleh Argo Wahyu Pamungkas (AWP), dan disertai 4 orang temannya.

Bukannya berhenti dan meminta maaf, AWP dan keempat temannya justru langsung kabur dari lokasi, setelah menyerempat Pratu RW dan istrinya.

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved