Berita Jateng

Pantas Nyawa Kopda Muslimin Tidak Tertolong, Racun yang Diminumnya Mematikan

Terungkap jenis racun yang diminum Kopda Muslimin, otak pembunuhan istri sendiri di Kendal.

istimewa
Kopda Muslimin, otak pembunuhan istri sendiri. Tewas bunuh diri minum racun sianida. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Racun yang ditenggak Kopda Muslimin saat mengakhiri hidupnya di rumah orang tuanya Kelurahan Trompo RT 02/ RT 01 Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal, Kamis (28/7/2022) lalu terungkap. 

Kapendam Diponegoro, Letkol Inf Bambang Hermanto mengatakan hasil visum et repertum menyatakan bahwa Kopda Muslimin meninggal karena mati lemas. Penyebab kematiannya dikarenakan  keracunan zat toksik berupa sianida dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

"Dari hasil pemeriksaan toksikologi ditemukan antara lain baik dari sampel urine, otak kecil, batang otak, ginjal kiri, jantung, dan paru kiri positif mengandung racun sianida.sementara sampel darah, otak besar, lambung, hati, ginjal kanan juga positif mengandung sianida,” jelasnya, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Masih Butuh Trauma Healing, Kondisi Rina Wulandari Istri Kopda Muslimin Telah Bisa Diajak Komunikasi

Menurutnya,  Kopda Muslimin diduga kuat meninggal dunia karena bunuh diri dengan mengkonsumsi racun. Hal tersebut diperkuat dari beberapa keterangan saksi-saksi bahwa Kopda Muslimin secara terus menerus meminta maaf kepada orang tuanya dan menyatakan telah berbuat khilaf. 

Keinginan Kopda Muslimin mengakhiri hidup juga tercantum di pada surat wasiat untuk ana yang ditemukan di dalam tasnya.

"Selain itu Kopda M ketakutan dan menyesal atas perbuatannya sehingga mempunyai rencana untuk mengakhiri hidupnya, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya 6 (enam) lembar surat wasiat di tasnya yang ditujukan kepada istri dan anak-anaknya," terangnya.

Disisi lain ia menuturkan kondisi istri Kopda Muslimin yang menjadi percobaan pembunuhan pada 18 Juli lalu telah diperbolehkan setelah menjalani perawat di RSUP Kariadi pada  Selasa, 30/8/2022 sore.  Selanjutnya korban menjalani rawat jalan yang akan ditangani oleh tim RS tk.lll Bakti Wira Tamtama Kesdam lV/Diponegoro.

"RW saat ini sudah mampu melakukan latihan berdiri, jalan serta makan sendiri. Kondisi fisik dan psikisnya pun akan terus dipantau oleh dokter serta menjalani beberapa treatment seperti fisioterapi, perawatan bekas luka dan mengkonsumsi obat yang telah ditentukan sehingga kondisi kesehatan dipastikan normal kembali dan bisa beraktivitas lagi," terangnya.

Letkol Bambang  mengatakan RW pulang ke tempat tinggalnya di Asrama Batalyon Arhanud Semarang,  didampingi  Ketua Persit KCK Daerah DiponegoroNovita Widi Prasetijono  dan pengurus beserta Aspers, Kasdam IV/Dip Kol Inf Hendi Ahmad Pribadi, S.I.P.,serta Kakesdam IV/Dip Kol Ckm dr. Bima Wisnu Nugroho, Sp.THT., M.Kes., M.A.R.S.

"Sebagai bentuk empati dan kepedulian kepada anggota, Ketua Persit KCK Daerah Diponegoro juga memberikan santunan dan bantuan berupa uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama anak-anaknya," tandasnya.

Racun Sianida

Dilansir hellosehat, Racun sianida memang jarang digunakan, namun sangat mematikan. Racun sianida membuat tubuh Anda tidak bisa menggunakan oksigen yang Anda butuhkan.

Istilah sianida mengacu pada bahan kimia yang mengandung ikatan karbon-nitrogen (CN). Banyak zat mengandung sianida, tapi tidak semuanya racun mematikan. Natrium sianida (NaCN), potasium sianida (KCN), hidrogen sianida (HCN), dan sianogen klorida (CNCl) memang mematikan, namun ribuan senyawa yang disebut nitril mengandung gugus sianida namun tidak beracun.

Sebenarnya, kita bisa menemukan sianida dalam nitril yang digunakan sebagai obat-obatan, seperti citalopram (celexa) dan simetidin (tagamet). Nitril tidak berbahaya karena mereka tidak mudah melepaskan ion CN, yang merupakan gugus yang bertindak sebagai racun metabolik.

Tanda Keracunan Sianida

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved