Berita Jateng

APTI Temanggung Minta Pemkab Buat Regulasi Pengendalian Niaga Tembakau dari Luar Daerah

DPC APTI Temanggung meminta Pemkab membuat regulasi untuk mengatur tata niaga tembakau dari luar daerah, yang membanjiri Temanggung saat panen raya

Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meninjau tembakau rajang yang tengah dijemur saat melakukan kunjungan ke Temanggung, daerah sentra penghasil tembakau di Jawa Tengah, Selasa (9/8/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG – Rendahnya harga tembakau kering saat panen raya, menjadi problem yang hampir selalu menghantui para petani tembakau di Temanggung.

'Hancurnya' harga tembakau di Temanggung, ditengarai tak lepas dari adanya tembakau luar daerah yang masuk tak terkendali.

Hal ini diungkapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPC APTI) Temanggung.

Karena itu, APTI Temanggung berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung, membuat sebuah skema yang dapat mengendalikan masuknya tembakau dari luar daerah.

Dengan begitu, menurut APTI Temanggung, tembakau hasil panen petani lokal dapat terserap seluruhnya oleh pihak industri atau pabrikan rokok.

“Kami berharap agar Pemkab Temanggung dapat membuat sebuah skema yang mampu mengendalikan masuknya tembakau dari luar daerah, agar kemurnian hasil panenan tembakau petani lokal tetap terjaga."

"Artinya, seluruhnya dapat terserap oleh industri dan menjadi prioritas,” ujar Sekretaris DPC APTI Kabupaten Temanggung, Yamuhadi, Rabu (31/8/2022).

Temanggung tak lagi poros utama pertembakuan

Pihaknya menyebut, saat ini Kabupaten Temanggung sudah tidak lagi menjadi poros utama sentra pertembakauan.

Melainkan juga, menjadi pasar tembakau dari berbagai daerah di luar Temanggung pada setiap musimnya.

Hal itu disebabkan oleh masifnya tembakau dari beberapa daerah di luar yang masuk ke Temanggung.

“Menurut kami sekarang Temanggung dapat dikatakan bukan lagi hanya sentra produsen tembakau, namun telah menjadi pasar bagi masuknya tembakau-tembakau asal luar daerah,” bebernya.

Belum cover seluruh kebutuan industri

Sementara itu, terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto menyebut, berdasarkan data tahun lalu total kebutuhan tembakau oleh pihak pabrikan mencapai angka 30.000 ton.

Dari total kebutuhan tersebut, di tahun lalu, tembakau dari Kabupaten Temanggung hanya mampu memenuhi sekitar 12.000 ton.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved