Berita Jateng

Abu Bakar Baasyir dan Ponpes Al Mukmin Ngruki Upacara Kemerdekaan, Pertama Kali dalam Sejarah

Menurut Ustaz Ba'asyir, ini adalah upacara peringatan kemerdekaan RI pertama yang digelar di Ponpes Al Mukmin. 

Penulis: Khoirul Muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
Khoirul Muzaki
Pengibaran bendera merah putih oleh santri Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Kamis (17/8/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SUKOHARJO - Suasana Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo pagi ini lain dari biasanya. Seperti umumnya tempat pendidikan lain, di Hari Kemerdekaan ini, 17 Agustus, Ponpes Al Mukmin menggelar upacara peringatan HUT RI. 

Upacara ini menjadi spesial karena tidak biasanya Ponpes pimpinan ustaz Abu Bakar Ba'asyir itu menggelar upacara HUT RI. 

Bahkan, menurut Ustaz Ba'asyir, ini adalah upacara peringatan kemerdekaan RI pertama yang digelar di Ponpesnya. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy turut menghadiri dan bertindak sebagai inspektur upacara. 

Ustaz Abu Bakar Ba'asyir juga hadir mengikuti jalannya upacara. 

Upacara HUT RI di Ponpes Ngruki tak beda dengan upacara yang digelar ditempat lain. Prosesnya sama, di antaranya ada pembacaan teks proklamasi, pembacaan UUD dan Pancasila, hingga mengheningkan cipta untuk mendoakan para pahlawan. 

Muhadjir mengatakan, Indonesia sangat luas wilayahnya dan besar jumlah penduduknya. 
Masyarakat harus menyadari kebhinnekaan itu dan mengisi kemerdekaan dengan tetap menjaga persatuan untuk menjaga NKRI. 

"Seperti pembukaan UUD, kemerdekaan kita diraih atas berkat rahmat Allah. Karenanya kita wajib menjaga, " katanya

Bukan hanya menjaga keutuhan NKRI, menurut Muhajir, masyarakat Indonesia juga wajib mengisi kemerdekaan itu sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing sebagai warga negara. 

Masyarakat juga perlu berbaur dan bertukar pandangan atau interaksi dengan sesama anak bangsa. 

Dengan begitu, masyarakat bisa semakin menyadari betapa beragamnya bangsa ini. Sehingga persatuan bangsa bisa lebih kuat untuk bersama-sama mengisi kemerdekaan. 

"Dengan sikap luwes bisa memandang keberagamaan yang kaya yang dimiliki bangsa sebagai rahmat dari Allah, " katanya

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved