Berita Jateng
Gelar Pameran Tunggal, Yoyok Barokalloh Usung 29 Lukisan Impres di Gedung Monod Kota Lama Semarang
Seorang pengunjung, Bagas Widianto terlihat serius memandangi puluhan lukisan yang terpajang menghiasi area dalam Gedung Monod Diephuis.
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Moch Anhar
Meski sulit, namun menurut Yoyok Barokallah titik keasyikannya justru ada di situ yakni bisa menangkap obyek yang bergerak menjadi sebuah lukisan.
"Sekarang ini saya lebih suka melihat langsung obyeknya, karena bisa merasakan apa yang terjadi, suasana disitu, cuaca atau gerakan orang-orang di situ bisa saya rasakan," imbuhnya.
Baca juga: Yogi Prastowo, Pemuda Pembuat Motor Listrik Asal Desa Gembong Purbalingga
Pameran tunggal ini merupakan yang pertama kali ia galar. Sebelumnya ia memajang hasil karyanya dalam sebuah pameran bersama.
Yoyok Barokallah berharap dunia lukis di Semarang semakin semarak, dan pelukis semakin bersemangat dalam berkarya.
"Kondisi pelukis di kota Semarang lebih baik dibanding sebelumnya. Mereka lebih berani, selain itu banyak aliran macam-macam berani menggelar sebuah pameran, dari segi jumlah juga bertambah, ragamnya juga bertambah. dulu banyak realisnya sekarang selain realis juga banyak," pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Gedung-Monod-Diephuis-148.jpg)