Berita Kudus
Warga Gelar Kirab Sunan Kedu, Melawan Lupa Jejak Kretek di Desa Gribig
Ratusan warga masyarakat mengikuti Kirab Budaya Buka Luwur Sunan Kedu di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Rabu (10/8/2022).
Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ratusan warga masyarakat mengikuti Kirab Budaya Buka Luwur Sunan Kedu di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Rabu (10/8/2022).
Kirab dengan berjalan kaki itu dimulai dari Balai Desa Gribig sampai ke Makam Sunan Kedu berjarak sekitar 950 meter.
Antusiasme masyarakat sangat besar dengan membawa hasil pertanian, kerajinan dan tembakau.
Bahkan ada yang membawa ornamen daun tembakau yang tingginya mencapai sekitar dua meter.
Sunan Kedu diketahui memiliki nama asli Syeikh Abdul Bashir yang berasal dari Temanggung dan merupakan murid dari Sunan Kudus.
Plt Sekretaris Desa Gribig, Muhammad Kamal menceritakan, kirab budaya itu biasanya rutin digelar setiap tahun.
Namun karena pandemi, pihaknya bersama warga masyarakat baru bisa melaksanakan kembali di tahun 2022 ini.
"Biasanya sebelum covid kami mengadakan kirab ini sejak tahun 2010. Tapi berhenti 2020 dan 2021 karena pandemi," ujarnya.
Makanya, pada pelaksanaan kirab budaya pada tahun ini antusiasme warga masyarakat cukup besar.
Sedikitnya terdapat 10 kontingen yang turut serta dalam kegiatan tersebut yang berasal dari warga Gribig.
"Satu kontingen per RW diisi empat orang. Ditambah warga lainnya yang mau ikut," ujar dia.
Kegiatan itu merupakan bagian dari melestarikan budaya karena Sunan Kedu dikenal sebagai tokoh awal yang membawa tembakau ke Kudus.
Kemudian tembakau itu diolah menjadi rokok kretek hingga Kabupaten Kudus sampai sekarang dikenal sebagai Kota Kretek.
"Kami menguri-uri kebudayaan dari mbah Sunan Kedu sebagai pembawa tembakau ke Kudus dan menjadikan Desa Gribig ini cikal bakalnya," ujarnya.
Dia berharap, kegiatan itu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan wujud syukur agar desa terbebas dari bencana dan musibah.