Asal-usul Penamaan Nasi Gandul Asli Pati, Semua Gara-gara Pikulan
Asal-usul penamaan Nasi Gandul asli Kabupaten Pati ternyata gara-gara sebuah pikulan.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM, PATI - Jika membahas kuliner khas Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Nasi Gandul alias “sega gandhul” adalah sajian yang paling populer dan jadi andalan.
Menu yang tampilannya sepintas mirip nasi semur daging ini berasal dari Desa Gajahmati, Kecamatan Pati.
Dikutip dari situsweb Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Pati, asal-usul penamaan Nasi Gandul merupakan pemberian dari pembelinya.

Menurut salah satu versi, dahulu pedagang menjajakan Nasi Gandul menggunakan pikulan berisi kuali di satu sisi dan bakul nasi serta peralatan makan di sisi lain.
Pikulan itu digotong berkeliling untuk dijajakan sehingga naik-turun seirama langkah penjualnya.
Hal ini dalam bahasa Jawa disebut gondal-gandul (menggantung dan berayun-ayun).
Dari situlah sajian ini dinamakan Nasi Gandul.
Disajikan di atas piring yang dilapisi daun pisang, Nasi Gandul berisi nasi putih, daging atau jeroan sapi sebagai lauk, guyuran kuah bersantan yang kaya rempah, serta taburan bawang goreng sebagai pelengkap.
Nasi Gandul juga lumrahnya disajikan dengan tambahan kecap dan sambal.
Cita rasa Nasi Gandul yang gurih dan manis lebih lezat dinikmati dengan tempe goreng kering.
Biasanya di warung-warung Nasi Gandul memang disediakan lauk pendamping berupa tempe yang digoreng kering, perkedel, dan telur.
Di area Pati Kota, warung Nasi Gandul sangat mudah ditemukan.
Selain di Desa Gajahmati yang merupakan daerah asal kuliner ini, warung Nasi Gandul juga banyak di tepi-tepi jalan protokol.
Kuliner ini bisa ditemui sepanjang hari.
Bisa disantap pagi, siang, sore, maupun malam.