Asal-usul Penamaan Nasi Gandul Asli Pati, Semua Gara-gara Pikulan
Asal-usul penamaan Nasi Gandul asli Kabupaten Pati ternyata gara-gara sebuah pikulan.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
Beberapa warung Nasi Gandul buka 24 jam.
Di belakang Halte Puri, Jalan Diponegoro, juga terdapat deretan warung-warung yang semuanya menjajakan Nasi Gandul.
Satu di antaranya ialah Warung Makan “Mbak Ti” yang berada di sisi paling barat.
Warung ini buka 24 jam.
Pemilik warung, Kiswati, mengatakan bahwa ia sudah berjualan Nasi Gandul sejak 1977.
“Tapi dulu tempatnya di sebelah GOR,” ujar dia saat diwawancarai.
Kiswati mengatakan, di warungnya ia menyajikan Nasi Gandul dengan varian lauk lengkap.
Selain daging, ada aneka jeroan sapi. Di antaranya otak, paru, limpa, lidah, dan iso (usus).
“Harganya seporsi Rp 20 ribu sudah termasuk minuman. Saya buka setiap hari, 24 jam,” tutur dia.
Kiswati mengatakan, ia tidak bisa menghitung bisa menjual berapa porsi Nasi Gandul per harinya.
Bisa mencapai ratusan porsi per hari.