Berita Semarang
Remaja Pulang Main Gim Online Malam Hari, Kena Bacok Segerombolan Pemotor di Jalan Suratmo
Ibu korban pembacokan di Jalan Suratmo Semarang, Arya Putra Dirgantara, melaporkan ke Polrestabes.
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Ibu korban pembacokan di jalan Suratmo Semarang, Arya Putra Dirgantara, melaporkan ke Polrestabes.
Saat melayangkan laporan, Ibu korban Retno Chandra Wati membawa foto kondisi anaknya yang sedang dirawat intensif di RSUP Kariadi.
"Saya akan melaporkan karena anak saya mendapat tindak kekerasan. Anak saya kena bacok di Suratmo oleh orang yang tidak dikenal," ujarnya kepada TribunMuria.com, Senin (1/8/2022).
Retno tidak mengetahui persis kejadian pembacokan tersebut.
Namun dia mendapat kabar dari teman anaknya bahwa Arya terkena bacok melalui telepon.
Baca juga: Usai Keok dengan Arema FC, Pelatih Sergio Alexandre Akui Keberadaan Carlos Fortes Dibutuhkan Tim
Baca juga: Pedagang Ngeyel Jualan di Tepi Jalan Sekitar Pasar Genuk, Satpol PP Kota Semarang Bubarkan 15 Lapak
"Waktu itu temannya tersebut cuma 'bak, buk' terus. Saya teriak kenapa? Dijawab Arya kena bacok. Langsung saya bersama bapaknya menjemput Arya di klinik dekat Puskesmas Manyaran. Langsung saya suruh bawa ke Kariadi," tutur dia.
Menurutnya, saat itu anaknya mengalami luka di punggung kiri dan mengenai paru-paru.
Pada kejadian tersebut ada korban yakni teman anaknya yang mengalami kasus serupa.
"Saat itu anak saya habis main gim online di wilayah Suratmo. Terus mau nganter temannya boncengan naik motor ada 3 hingga 4 motor. Tiba-tiba di belakang ada orang tak dikenal berboncengan menggunakan dua motor membawa sajam menguntit anak saya," ujar wanita yang merupakan pedagang kaki lima di wilayah Suratmo.
Dikatakannya anaknya saat kondisinya semakin membaik dan telah dirawat kamar inap. Namun dirinya mengalami kesulitan biaya atas kejadian tersebut.
"Hingga tadi pagi biaya untuk perawatan anak saya mencapai Rp 9.302.000. Biaya perawatan tidak di-cover BPJS Kesehatan karena ini merupakan korban tindak pidana kekerasan. Padahal saya mempunyai BPJS UHC," imbuhnya.
Pamit Pergi
Sebelum kejadian anaknya tersebut telah pamit pergi ke orang tuannya.
Dirinya telah mengingatkan agar tidak pulang malam-malam.
"Tapi setelah itu saya tidak tahu ya karena saya jualan di jalan raya. Saya waktu itu juga Whatsapp, 'Mas, pulang. Dijawab, iya," ujar dia.
Ia melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Semarang agar segera ditindaklanjuti.
Pihaknya tidak ingin tragedi menimpa anaknya terulang kembali.
"Karena sudah meresahkan. Kami tidak ingin orang lain merasa resah," tutur dia.
Baca juga: Siap Jalankan Tugas HUT RI, Calon Paskibraka Batang Lakukan Latihan Fisik dan Mental Selama 12 Hari
Baca juga: Usai Keok dengan Arema FC, Pelatih Sergio Alexandre Akui Keberadaan Carlos Fortes Dibutuhkan Tim
Sementara itu Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan menuturkan setiap laporan akan segera ditindaklanjuti. Pihaknya akan menindaklanjuti dengan penyidik.
"Informasi yang kami terima penganiayaan bukan curas. Sementara ditangani Polsek Semarang Barat," tutur dia. (*)