Berita Jateng
Ganjar Cek Kondisi 54 TKI yang Diduga Disekap di Kamboja: Saya Sudah Video Call, Ada 1 yang Sakit
Ganjar Cek Kondisi 54 TKI yang Diduga Disekap di Kamboja: Saya Sudah Video Call, Ada 1 yang Sakit bmi disekap di kamboja tki disekap di kamboja
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, telah memastikan kondisi 54 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Buruh Migran Indonesia (BMI) yang diduga menjadi korban penipuan dan penyekapan di Kamboja.
Ganjar mengatakan saat ini puluhan BMI dalam kondisi baik, tapi ada satu TKI yang sedang sakit.
Dikatakan Ganjar, ia memastikan kondisi kondisi para TKI itu melalui panggilan video atau video call.
Hal itu disampaikan Ganjar seusai menghadiri dan membuka acara acara Sosialisasi Undang Undang No 22 Tahun 2009 Pasal 74 di Gedung Gradhika Bakti Praja, Jumat (29/7/2022).
"Kemarin saya sudah video call dengan mereka, begitu. Kondisinya baik-baik semua, tapi ada satu yang sakit," ujar Ganjar.
Dari hasil pengecekan itu, Ganjar mengatakan situasi mereka cukup baik.
Ganjar juga bisa melihat satu persatu wajah dan kondisi para TKI.
"Saya sudah konfirmasi ke sana, sebenarnya tidak dalam sekapan dan saya bisa lihat wajahnya."
"Tidak ada yang, maaf, nyonyor-nyonyor (babak belur) itu nggak ada."
"Bahwa ada yang sakit masih bekerja dan sebagainya itulah yang saya minta untuk di-assesment," ujarnya.
Untuk itu Ganjar memerintahkan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Tengah untuk proaktif dan mengecek langsung kondisi para TKI tersebut.
"Kemarin bilang nanti masih akan diperiksa, saya bilang nggak, suruh turun ke lokasi, suruh ngecek betul apa yang terjadi sambil itu kita membuat back up untuk mengamankan mereka," tegasnya.
Di samping itu, koordinasi dengan KBRI setempat juga dilakukan untuk menghubungkan dengan perusahaan terkait.
"Dengan KBRI, hari ini kita minta untuk mengecek ke lokasi, untuk komunikasi dengan perusahaannya," ujarnya.
Mantan anggota DPR RI itu berharap, para TKI yang menjadi korban tersebut dapat segera ditolong dan kembali ke Indonesia.