Berita Jepara
7.005 Anak di Jepara Tengkes, Dinkes Usulkan Rp6 Miliar APBD Perubahan untuk Berantas Stunting
7.005 Anak di Jepara Tengkes, Dinkes Anggarkan Rp6 Miliar APBD Perubahan untuk Berantas Stunting
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Kondisi balita gagal tumbuh secara normal karena kekurangan gizi secara kronis atau disebut stunting menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Jepara.
Angka stunting di Kota Ukir cukup tinggi. Setidaknya terdapat 7.005 anak stunting di Jepara.
Untuk menangani masalah ini membutuhkan upaya yang sistematis dan efektif.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Muh Ali mengatakan penanganan stunting membutuhkan biaya.
Saat ini ia telah mengusulkan anggaran di APBD Perubahan 2022 sekira Rp 5-6 miliar.
“Sebelumnya kita sudah menggeser anggaran sebanyak Rp600 juta untuk menangani stunting,” kata Ali, Jumat (15/7/2022).
Dia menjelaskan faktor anak mengalami stunting karena perilaku dan pola makan.
Banyak orangtua yang tidak memperhatikan kandungan gizi makanan yang diberikan kepada balitanya.
Padahal anak sejak dalam kandungan sampai umur 1000 hari harus mendapat gizi yang cukup.
Apabila tidak tercukupi anak itu bisa mengalami stunting.
Untuk itu, setelah Pemerintah Kabupaten Jepara mencanangkan “Grebek Stunting” pihaknya akan intensif mengkampanyaken makanan makanan bergizi dan pendampingan anak stunting dan ibu kekurangan energi dan kalori.
Dia membeberkan jumlah anak stunting sebanyak 7.005.
Sementara jumlah ibu kekurangan energi dan kalori sebanyak 1.135 orang.
Angka stunting tertinggi di Kecamatan Kedung sebanyak 530 anak.
Menurut Ali, faktor di Kecamatan Kedung angka stunting tinggi juga karena perilaku.
Kehidupan di pesisir, ikan yang baik dijual sementara si penjual itu memberi makan anaknya dengan kerupuk atau makananan yang gizinya rendah.