Berita Blora
Gus Yasin Ingin Pasar Hewan di Jateng Tetap Buka meski Ada Wabah PMK, Mengapa?
Gus Yasin Ingin Pasar Hewan di Jateng Tetap Buka meski Ada Wabah PMK, Mengapa? wagub jateng pasar hewan tetap buka jelang iduladha
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen, berharap agar pemerintah daerah tak menutup pasar hewan, jelang hari raya Iduladha 2022.
Menurut Gus Yasin --sapaan akrab Wagub Jateng--, jelang Iduladha banyak warga yang mencari hewan ternak untuk berkurban.
Ia khawatir, jika semua pasar hewan ditutup, maka kana banyak terjadi transaksi jual-beli hewan di luar pasar yang justru liar dan tidak terkontrol.
Baca juga: Pemkab Demak Nekat Tetap Izinkan Pasar Hewan Buka di Tengah Merebaknya PMK, Apa Alasannya?
Baca juga: Sempat Ditutup Dua Pekan, Bupati Pati Haryanto Buka Pasar Hewan Jelang Iduladha Meski Ada Wabah PMK
Baca juga: Duduk Perkara Bupati Perintah Satpol PP Bubarkan Pedagang Kambing di Depan Pasar Hewan Kudus
Hal tersebut disampaikan Gus Yasin seusai pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora untuk periode 2022-2027 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (27/6/2022).
Kata Gus Yasin, lebih baik pasar hewan tetap dibuka, tapi dengan pengawasan ketat dari instansi terkait.
Hewan-hewan yang akan dijual di pasar hewan harus sudah discreening oleh dinas terkait di masing-masing kabupaten/kota.
"Kita berharap pasar hewan tidak ditutup ya, kalau ditutup nanti khawatirnya transaksinya malah di luar."
"Ini malah akan menimbulkan kesulitan kita dalam pengawasan," ucap Gus Yasin kepada tribunmuria.com, Senin (27/6/2022).
Dengan dibukanya pasar hewan disertai pengawasan ketat, maka diharapkan hewan kurban yang disembelih nantinya semua bebas PMK.
Selain itu, kesehatannya juga terjamin, karena sudah lolos screening dinas terkait.
Sehingga, hal itu justru memberi rasa aman kepada masyarakat.
"Karena bagaimanapun juga, ini memang ada beberapa pendapat, kalau MUI masih memperbolehkan hewan yang terpapar PMK ringan untuk dijadikan hewan kurban, akan tetapi NU sudah melarang sama sekali," terangnya.
Diterangkan Gus Yasin, untuk penanganan PMK untuk saat ini Jateng telah mendapat tambahan alokasi vaksin.
Sementara, menurutnya, penanganan PMK di Blora ini sudah bagus, dengan menggandeng dokter hewan atau petugas kesehatan hewan lain dari berbagai kampus di Jawa.
"Dikerjasamakan dengan Unair, dengan UGM, untuk datang ke Blora. Ini bisa menjadi contoh di Kabupaten lain. Kita bisa bekerjasama dengan universitas-universitas untuk membantu vaksinasi," paparnya.