Berita Kudus
Rangkaian Silaturahmi Kebangsaan di Kudus, Aris: Puncak Acara akan Dihadiri Habib Luthfi
Rangkaian Silaturahmi Kebangsaan di Kudus, Aris: Puncak Acara akan Dihadiri Habib Luthfi
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Majelis Dzikir Darul Faiz Kabupaten Kudus akan menggelar Silaturahmi Kebangsaan dan Kirab Merah Putih.
Puncak dari acara tersebut yakni pembacaan Rotibul Kubro dan dilanjut Maulid Kebangsaan bersama Habib Luthfi Bin Yahya yang akan digelar di lapangan Singocandi pada 15 Juni 2022 malam.
Ketua panitia, Aris Munandar, mengatakan, rangkaian kegiatan tersebut sebagai upaya mewujudkan ukhuwah wathaniyah serta meneguhkan semangat kebangsaan.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Pemkab Kudus, serta sejumlah stakeholder lainnya akan diawali dengan bazar yang akan digelar pada 11-13 Juni 2022 di Lapangan Desa Singocandi.
Selanjutnya, pada 14 Juni 2022 digelar mukadimah Alquran dan santunan anak yatim.
"Pada 15 Juni 2022 akan dilaksanakan Kirab Merah Putih dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Apel Kebangsaan di alun-alun Simpang Tujuh, serta Silaturahmi Kebangsaan di Makodim 0722/Kudus,"ujar Aris dalam keterangan tertulisnya.
Dalam acara Silaturahim Kebangsaan tersebut akan hadir para Ulama, Umara, TNI, Polri, FKUB, dan Ormas bersama Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.
Sebagai puncak acara, kata Aris, akan dilaksanakan Rotibul Kubro dan dilanjut Maulid Kebangsaan bersama Habib Lutfi Bin Yahya yang akan digelar di lapangan Singocandi pada malam harinya.
"Kami mohon doa restu dari semua masyarakat agar seluruh kegiatan bisa berjalan dengan lancar," katanya.
Aris menambahkan, kegiatan ini digelar adalah sebagai bentuk mempertemukan keragaman yang ada di bangsa.
Sebab, keragaman bangsa, budaya, agama dan ideologi yang berkembang di masyarakat adalah fitrah sosial yang tidak bisa ditolak.
"Keragaman ini bukan sebagai alasan untuk berseberangan atau bahkan berseteru tapi justru menjadi dasar adanya ajang silaturahim antar elemen yang ada,"paparnya.
Menurut Aris, kegiatan ini juga dapat menjadi momentum untuk menyambung persaudaraan kebangsaan.
Sebagai sarana menyosialisasikan komitmen nilai-nilai kebangsaan, keilmuan, keagamaan, serta sebagai upaya memperkuat ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan kebangsaan untuk mewujudkan baldatun thayyibatun warabbun ghafuur. (*)