Berita Pekalongan
Hari Keempat Banjir Rob di Kota Pekalongan, Jumlah Pengungsi Bertambah, Berikut Rinciannya
Hari Keempat Banjir Rob di Kota Pekalongan, Jumlah Pengungsi Bertambah, Berikut Rinciannya
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, PEKALONGAN - Memasuki hari keempat, sejumlah lokasi yang berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, Kecamatan Pekalongan Timur, dan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah masih terendam banjir rob atau air pasang.
Akibatnya ratusan jiwa yang terdampak banjir rob mengungsi.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha mengatakan, ada 364 jiwa yang mengungsi akibat banjir rob ini.
Ratusan warga yang mengungsi akibat banjir rob ini berada di 6 titik tempat pengungsian. Di antaranya, aula Kelurahan Degayu ada 53 jiwa, aula Kelurahan Tirto 126 jiwa, Masjid Khusnul Khulk Tirto ada 65 jiwa, Masjid Al Karomah ada 50 jiwa, markas PMI Kota Pekalongan ada 38 jiwa, dan TPQ At-taubah ada 32 jiwa.
"Data per tanggal (25/5/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB, pengungsi banjir rob ada kenaikan dari 350 jiwa menjadi 364 jiwa," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha saat dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (26/5/2022).
Pihaknya menjelaskan, banjir ini akibat adanya fenomena banjir pasang pesisir wilayah pantai utara bagian tengah dengan gelombang tinggi mencapai 1,2 meter mulai pukul 13.00-17.00 WIB.
Selanjutnya, hal itu berdampak pada naiknya air laut melalui muara sungai di Kota Pekalongan baik Sungai Meduri, Sungai Loji, dan Sungai Banger dan Gabus.
Selain itu juga, banjir ini rob ini juga melimpas ke ruas jalan Kota Pekalongan.
"Aliran sungai Meduri limpasan berdampak pada wilayah Kelurahan Pasirkratonkramat dan kelurahan Tirto ditambah dengan rusaknya tanggul di Gg 12 Tirto sepanjang 13 meter."
"Dampak ketinggian banjir rob bervariasi di antaranya, di Degayu ketinggian airnya mencapai 30-50 cm, Tirto mencapai 40-50 cm, Panjang Wetan mencapai 30-50 cm, Klego, Krapyak, dan Kauman dari 10-15 cm, Pasirkratonkramat 10-30 cm, Panjang Baru mencapai 20-30 cm. Relatif ada penurunan saat, jam-jam diluar jadwal air pasang dan akan kembali naik apabila jam air pasang," imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, saat ini upaya yang dilakukan BPBD Kota Pekalongan dan tim gabungan yaitu monitoring dan patroli kesiapsiagaan, evakuasi warga terdampak, assesment dampak kebencanaan dan logistik kebutuhan.
Kemudian, koordinasi dengan lintas sektor terkait, mensiagakan dan aktivasi posko kebencanaan, melakukan pendataan awal serta menfasilitasi pengungsian, sapras pendukung pengungsian, dan melibatkan seluruh elemen terkait stakeholder kebencanaan TNI-Polri, OPD terkait dan unsur relawan kebencanaan lainnya.
Pembangunan tanggul darurat di Sungai Meduri yang jebol, saat ini masih dilakukan secara bergotong royong bersama TNI-Polri, BPBD, dan masyarakat setempat. (Dro)