Berita Cilacap

Januari - Mei 2022, 13 Pasien DBD di Cilacap Meninggal Dunia, Kuswantoro: Tertinggi di Jateng

13 Pasien DBD di Cilacap Meninggal Dunia selama Januari - Mei 2022, Kuswantoro: Tertinggi di Jateng

TribunMuria.com/Saiful Masum
Ilustrasi petugas melakukan fogging di wilayah yang ditemukan kasus penularan DBD dengan angka cukup tinggi. 

TRIBUNMURIA.COM, CILACAP - Di saat kasus Covid-19 di Kabupaten Cilacap mulai melandai, kini kasus DBD melonjak.

Kasus DBD di Kabupaten Cilacap merupakan  yang tertinggi di wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Bahkan sepanjang tahun 2022 dari Januari hingga Mei ini, tercatat sudah ada 13 orang yang meninggal dunia akibat kasus tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Kuswantoro, mengatakan orang yang meninggal dunia akibat DBD  tersebut tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Cilacap.

"Informasi terakhir ada 13 orang yang meninggal dunia akibat DBD," katanya. Jumat (20/5/2022) siang.

Adapun untuk kasus meninggal dunia akibat DBD terbanyak ada di wilayah Cilacap Tengah, sisanya tersebar di daerah-daerah.

"Mengenai penyebarannya terbanyak ada di Cilacap Tengah yaitu 6 dari 13 kasus, kemudian ada juga 1 kasus di Kroya dan ada di daerah lain," kata Kuswantoro.

Untuk mencegah dan mengendalikan kasus DBD di Cilacap, Dinas Kesehatan mengadakan Pekan Kewaspadaan Penyakit Menular, yang di dalamnya terdapat kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Cilacap.

"Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak tetap kita lakukan di semua daerah di Kabupaten Cilacap untuk pencegahan," ujar Kuswantoro.

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak dilakukan bebarengan dengan kegiatan lain dalam Pekan Kewaspadaan Penyakit Menular yang dilaksanakan sejak tanggal 17 hingga 20 Mei 2022 lalu.

Kegiatan tersebut tentunya juga dilakukan di beberapa desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Majenang 2 pada Jumat (20/5/2022).

Seperti di Desa Salebu, Desa Cibeunying,  Desa Jenang, Desa Pahonjean, Desa Bener, Desa Sepatnunggal, Desa Sadahayu dan juga Desa Sadabumi.

Kepala Puskesmas Majenang 2, Nunung Tri Susilowati menjelaskan bahwa dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak itu pihaknya melakukan 3M Plus untuk pencegahan penyakit DBD.

"Kami melakukan aksi 3M Plus dalam kegiatan Pekan Kewaspadaan Penyakit Menular kemarin, yaitu dengan menguras penampungan air, menutup penampungan air dan mendaur ulang barang bekas, plusnya yaitu dengan edukasi pencegahan gigitan dan perkembangbiakan nyamuk," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (23/5/2022) sore.

Dalam PSN serentak tersebut, Nunung menuturkan bahwa kegiatan itu juga melibatkan kader PKK yang ada di desa.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved