Berita Jateng
Perajin Parsel Kayu Asal Sukoharjo Ini Banjir Pesanan di Hari Raya, Namun Modal Seret Karena Pandemi
Tangan kekar lelaki paruh baya itu cekatan memotong dan merangkai potongan rotan menjadi wadah parsel.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Moch Anhar
Hal itu dilakukan dia tetap bisa mendapatkan keuntungan dan bisa membayar para pekerjanya.
"Pesanan dari seputar Solo saja. Cuma bahan baku yang agak jauh belinya dari Surabaya, Kalimantan, dan Sulawesi. Harga satuannya mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 75," ucapnya.
Untuk omzet, setiap jelang Lebaran mencapai puluhan juta rupiah. Bahkan, menurut Jumadi, sampai bisa membiayai sekolah anaknya hingga lulus sarjana.
Baca juga: Pemudik Dapat Buket Bunga saat Melintas di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang Malam Ini
Baca juga: Warga Muhammadiyah di Jepara Akan Gelar Salat Idulfitri di Alun-alun
Baca juga: Lantik dan Ambil Sumpah 1228 ASN, Bupati Jepara Sentil Pegawai yang Kerjanya Masih Leda-lede
"Omzet 10-15 juta mulai dari sebelum bulan puasa sampai jelang Lebaran. Kalau tetangga yang lain bisa ratusan juta karena modalnya ada, kalau saya karena modal kurang jadi cukup saja yang penting bisa memenuhi kebutuhan keluarga, beli bahan baku, dan bayar karyawan," kata dia.
Sementara itu, untuk menekan cost agar tidak terlalu tinggi dan dirinya tetap mendapatkan keuntungan tinggi diirnya bercerita menggabungkan bahan baku lokal dan bahan baku impor.
"Kalau bahan baku yang murah itu yang model rotan limbah per kilo cuma Rp 6 ribu dan bahan baku rotan impor per kilo Rp 25 ribu," tandasnya. (*)