Berita Jateng

Perajin Parsel Kayu Asal Sukoharjo Ini Banjir Pesanan di Hari Raya, Namun Modal Seret Karena Pandemi

Tangan kekar lelaki paruh baya itu cekatan memotong dan merangkai potongan rotan menjadi wadah parsel.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/MUHAMMAD SHOLEKAN
Jumadi (53) saat mengerjakan pesanan kayu parsel di rumahnya di Kerten RT 1 RW 6, Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Kamis (28/4/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SUKOHARJO - Tangan kekar lelaki paruh baya itu cekatan memotong dan merangkai potongan rotan menjadi wadah parsel.

Nantinya, setelah rotan itu berubah bentuk jadi kotak parsel, hasil kerja tangan kekar itu dikirim ke toko-toko dan supermarket di wilaya Jawa Tengah.

Pemilik tangan kekar itu adalah Jumadi (53) warga Kerten RT 1 RW 6, Trangsan, Gatak, Sukoharjo.

Jumadi sudah lebih dari 20 tahun menggeluti pekerjaan membuat kerajinan kayu parsel.

Baca juga: Warga Muhammadiyah di Jepara Akan Gelar Salat Idulfitri di Alun-alun

Baca juga: Pastikan Keamanan Pemudik, Satgas OKC Polres Blora Gelar Patroli Bermotor Bersenjata

Baca juga: Arus Mudik Melonjak, Penerapan One Way Hari Pertama di Jateng Lancar dan Zero Accident

Menurutnya, setiap menjelang Hari Raya Natal dan Hari Raya Idulfitri dia mengaku mendapat pesanan hingga ribuan kayu parsel.

Bahkan, sebelum bulan Ramadhan dan puncaknya di pertengahan bulan, dengan tiga orang karyawannya dia bisa mengerjakan 100 keranjang kayu parsel.

"Pesanan banyak bisa ribuan keranjang mulai dari sebelum bulan puasa sampe Hari Raya Idul Fitri. Dalam sehari paling bisa mengerjakan sekitar 100 buah kayu parsel," ucapnya, Kamis (28/4/2022).

Jumadi menyampaikan, lantaran pandemi Covid-19 dirinya terpaksa merumahkan beberapa karyawannya dan tersisa tiga orang karyawan.

Sehingga, dengan jumlah karyawannya itu tidak bisa memenuhi jumlah pesanan lantaran terkendala modal dan karyawan.

"Dulu karyawan banyak, tapi sekarang cuma 3 orang. Apalagi yang pesan tidak pernah mau memberikan uang tanda jadi atau uang muka, jadi saya tidak bisa membeli bahan kaku yang lumayan mahal," ungkapnya.

"Ya, sekarang mengerjakan pesanan sebisanya jadi berapa. Kalau jadi 1.000, ya dikirim seribu," ucapnya.

Dia menjelaskan, bila punya modal banyak bisa dia menerima orderan pesanan lebih banyak dari berbagai daerah.

Namun, lantaran dirinya terkendala modal dia menerima pesanan ya sesuai modal dan kemampuan sumber daya manusia yang dia miliki.

"Pesanan sebenarnya banyak, tapi karena modal dan tenaga seadanya jadi ya ambil orderannya sesuai kapasitas kita," ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut dia, bahan baku yang harus dibeli dari luar Jateng membuat dirinya harus memutar otak.

Hal itu dilakukan dia tetap bisa mendapatkan keuntungan dan bisa membayar para pekerjanya.

"Pesanan dari seputar Solo saja. Cuma bahan baku yang agak jauh belinya dari Surabaya, Kalimantan, dan Sulawesi. Harga satuannya mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 75," ucapnya.

Untuk omzet, setiap jelang Lebaran mencapai puluhan juta rupiah. Bahkan, menurut Jumadi, sampai bisa membiayai sekolah anaknya hingga lulus sarjana. 

Baca juga: Pemudik Dapat Buket Bunga saat Melintas di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang Malam Ini

Baca juga: Warga Muhammadiyah di Jepara Akan Gelar Salat Idulfitri di Alun-alun

Baca juga: Lantik dan Ambil Sumpah 1228 ASN, Bupati Jepara Sentil Pegawai yang Kerjanya Masih Leda-lede

"Omzet 10-15 juta mulai dari sebelum bulan puasa sampai jelang Lebaran. Kalau tetangga yang lain bisa ratusan juta karena modalnya ada, kalau saya karena modal kurang jadi cukup saja yang penting bisa memenuhi kebutuhan keluarga, beli bahan baku, dan bayar karyawan," kata dia.

Sementara itu, untuk menekan cost agar tidak terlalu tinggi dan dirinya tetap mendapatkan keuntungan tinggi diirnya bercerita menggabungkan bahan baku lokal dan bahan baku impor.

"Kalau bahan baku yang murah itu yang model rotan limbah per kilo cuma Rp 6 ribu dan bahan baku rotan impor per kilo Rp 25 ribu," tandasnya. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved