Berita Semarang

Kru Kapal Asal Blora Meninggal saat Berlayar dari Kumai ke Semarang, Tidur Tak Bangun Lagi

Mandor Mesin Kapal Asal Blora Meninggal saat Berlayar dari Kumai ke Tanjung Emas Semarang, Joko Tidur Tak Bangun Lagi

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
Dok Polrestabes Semarang
Petugas mengevakuasi jenazah Joko Purwanto, mandor mesin asal Blora yang meninggal dunia di atas kapal saat berlayar dari Pelabuhan Kumai Kalteng menuju Tanjung Emas, Semarang, Senin (18/4/2022) malam. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Joko Purwanto (31) seorang mandor mesin kapal Kirana 1 meninggal dunia saat pelayaran dari pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalimantan Tengah menuju ke Tanjung Emas, Kota Semarang.

Pria asal Jeruk, Randublatung, Blora itu meninggal dunia ketika kapal sudah berlayar, Minggu (17/4/2022) sekira pukul 20.10 WIB.

Mayat korban baru tiba di Tanjung Emas Semarang, Senin (18/4/2022) pukul 20.00 WIB.

"Iya, ada kru kapal meninggal dunia saat berlayar," ucap  Kapolsek KPTE Semarang, Kompol Firdaus Yudhatama saat  dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (19/4/2022).

Kematian korban mulanya diketahui saat kapal Kirana 1 sudah bertolak dari Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Minggu (17/4/2022) pukul 18.06 WIB.

Ketika kapal lepas menyusuri muara sungai Kumai dan berada di lautan, masinis 2 kapal membangunkan korban pada pukul 20.10.

Korban saat itu memang sedang tidur di kamarnya namun tak ada respon.

Lantaran curiga, masinis 2 tersebut segera menghubungi tim medis kapal.

Korban dinyatakan meninggal dunia selepas tim medis melakukan pemeriksaan.

Mengetahui kejadian itu, nahkoda kapal lantas berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait lalu melanjutkan perjalanan ke Semarang.

Mayat korban kemudian dilakukan perawatan oleh nahkoda dan kru kapal lainnya.

Setiba di Semarang, mayat korban langsung diperiksa tim medis dari KKP dan Tim Inafis Polrestabes Semarang.

Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Selain itu, tak ada gejala kematian akibat Covid-19.

"Korban meninggal dunia besar kemungkinan karena serangan jantung," beber Kapolsek.

Mayat korban kemudian diturunkan dari atas kapal Kirana 1 pukul 22.00.

Korban dibawa ambulance menuju rumah duka di Randublatung, Blora.

"Iya keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah," tandas Kapolsek.

(Iwn)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved