Berita Jepara

Prihatin Maraknya Aksi Tawuran & Klitih, Gilang: Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Perlu Digencarkan

Prihatin Maraknya Aksi Tawuran & Klitih, Gilang: Perlu Gencarkan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Dok Rumah Aspirasi Sahabat Gilang
Sosialisasi empat pilar kebangsaan, sebagai upaya meneguhkan kebinekaan dan keindonesiaan, di Rumah Aspirasi Sahabat Gilang, Jepara, Jumat (15/4/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Maraknya aksi tawuran antarpelajar, klitih, radikalisme, terorisme, potensi disintegrasi hingga korupsi yang terus mendera Indonesia membuat anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) prihatin.

Anggota MPR RI, Gilang Dhielafararez, mengatakan empat pilar ini merupakan pondasi yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. 

Empat pilar kebangsaan itu yakni Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Gilang ingin agar sosialisasi empat pilar kebangsaan digencarkan sebagai bagian dari upaya menjaga keutuhan dan ketentraman Indonesia.

Sosialisasi empat pilra ini, kata poltikus PDIP tersebut, penting dilakukan karena merupakan upaya untuk memperkuat pondasi yang telah menjadi roh atau jiwa bangsa tersebut.

Satu di antara kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan digelar di Rumah Aspirasi Sahabat Gilang di Kabupaten Jepara, Jumat (15/4/2022).

Sosialisasi ini diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari kalangan milenial hingga dewasa, dengan berbagai latar belakang.

“Upaya merawat dan memperkokoh pondasi jiwa bangsa ini harus terus dilakukan. Karena itu sama artinya dengan menjaga Indonesia," kata wakil rakyat asal Dapil Jateng III (Jepara, Kudus dan Demak) ini, dalam keterangannya.

Menjaga eksistensi empat pilar kebangsaan ini, kata Gilang, memang penting untuk keberlangsungan nasib Indonesia.

Ia mencontohkan soal Pancasila yang memang digali dari nilai-nilai luhur yang ada di Indonesia.

Jika Pancasila dilupakan, maka sama saja dengan merongrong eksistensi Indonesia.

Contoh lainnya soal Bhineka Tunggal Ika yang menjadi simbol pemersatu perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia yang majemuk karena terdiri dari berbagai suku, etnis, agama dan latar belakang lainnya.

“Seumpama menyimpang dari UUD maka pijakan kita tidak akan kuat saat menghadapi berbagai perubahan dalam era globalisasi,” ucap Gilang yang juga anggota DPR Fraksi PDIP ini.

Karena pentingnya empat pilar kebangsaan ini, Gilang berharap pemerintah daerah dan DPRD tingkat provinsi maupun kabupaten/kota ikut menyuarakan hal yang sama.

Sasaran sosialisasi juga harus diperluas sehingga berbagai elemen masyarakat terlebih generasi milenial bisa memahami dan akhirnya mempedomani empat pilar kebangsaan tersebut.

"Empat pilar ini merupakan karakter dan jati diri bangsa. Jadi harus terus kita rawat dan ruwat," tandasnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved