Berita Jepara
Gilang Ingin Ramadan Jadi Momentum Penguatan Nilai-nilai Pancasila dan Toleransi
Gilang Ingin Ramadan Jadi Momentum Penguatan Nilai-nilai Pancasila dan Toleransi
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Pancasila selaras dengan nilai-nilai dalam Islam.
Sehingga jika ada pemikiran yang seolah-olah memisahkan, bahkan menganggap Pancasila bertentangan dengan Islam, maka itu adalah cara pandang yang keliru.
Demikian salah satu hal penting yang ditekankan anggota DPR RI Gilang Dhielafararez di sela-sela acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Republik Indonesia di Jepara, kemarin.
Menurutnya tak ada satu sila dari Pancasila yang melenceng dari nilai-nilai keagamaan.
Sebab Pancasila lahir dan hidup dari rahim kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia yang religius.
"Ramadan bisa menjadi momentum penguatan nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Karena Pancasila selaras dengan nilai-nilai Islam," kata Gilang, dalam keterangannya, Kamis (14/4/2022).
"Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa menegaskan bahwa pada prinsipnya bangsa Indonesia menyembah Tuhan dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing."
"Tentu, dengan tetap mengedepankan harmoni dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," jelasnya.
Dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab menegaskan bahwa setiap agama memerintahkan kepada seluruh umatnya untuk berperilaku adil, bahkan sejak dalam niat.
"Pernahkah kita menemukan ajaran di suatu agama yang memerintahkan umatnya untuk berperilaku tidak adil bahkan kepada mereka yang berbeda agama dan keyakinannya? Pasti tidak ada."
"Semua agama mengajarkan kebaikan, keadilan dan nilai-nilai positif," lanjut Anggota Komisi III DPR RI ini.
Sila Persatuan Indonesia kembali menegaskan kodrat manusia yang diciptakan oleh Allah SWT dengan keadaan yang bhinneka, yang plural.
"Karena kita diciptakan berbangsa-bangsa, bersuku-suku agar kita saling mengenal satu sama lain," terang wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Begitu pula dengan sila keempat yang mengandung makna bahwa pada prinsipnya, kata Gilang, dalam pengambilan keputusan, senantiasa dipimpin oleh nilai-nilai ketuhanan yang senantiasa mengutamakan keadilan dalam semangat kebijaksanaan.
Sehingga keputusan-keputusan yang dihasilkan bermuara untuk mewujudkan keadilan.
"Dan dalam sila kelima terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara dan nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama," jelasnya. (*)