Potret Cerianya Anak-anak Temanggung Padusan di Mata Air Rowali, Bersih Diri Sambut Ramdan

TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG – Padusan jelang Ramadan menjadi tradisi yang telah dilakukan secara turun termurun di banyak tempat di Nusantara.

Tak terkecuali di Temanggung. Warga Kota Tembakau menggelar padusan sebagai simbolisasi membersihan diri menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Demikian disampaikan R Chanaris, warga lingkungan Bendo, Kelurahan Kertosari, Kecamatan/Kabupaten Temanggung.

Di lingkungan Bendo, warga yang mengikuti padusan bukan hanya dari kalangan dewasa maupun remaja.

Anak-anak di sana pun selalu ceria saat menyambut Ramadan.

Keceriaan mereka tampak betul ketika mengukuti tradisi padusan di mata air Rowali, yang berada di lingkungan setempat.

Setiap tahun, warga biasa menggelar ritual padusan dengan mandi bersama di mata air Rowali yang menjadi salah satu sumber air bagi masyarakat setempat dan sekitarnya.

Air yang mengali dari mata air alami ini sangat segar, membuat anak-anak begitu bersemangat dan ceria.

Terlebih, suasana asri dan teduh karena berada di bawah rindangnya vegetasi pepohonan, hingga gratis alias tidak membayar, membuat kebahagiaan mereka bertambah.

Di mata air Rowali, sejak pagi, anak-anak sudah mulai berdatangan dan menjadi semakin ramai pada siang dan sore hari.

“Airnya sangat segar sekali. Kami selalu padusan di Rowali sebelum puasa."

"Tidak perlu desak-desakan. Soalnya kalau di kolam renang ramai dan harus membayar,” ungkap Sheli Auladia (8), warga Rusun Kertosari itu, Sabtu (2/4).

Anak-anak lain, Davin Wahyu Setiawan (8), juga mengaku lebih senang menggelar padusan di Tuk Rowali ketimbang harus jauh-jauh datang ke lokasi wisata pemandian yang ada di Temanggung.

“Rame, senang sekali bisa mandi bareng teman-teman."

"Mending di sini gratis, airnya bersih segar. Biasanya juga warga pada mandi di tempat ini kalau hari biasa,” pungkasnya. (*)