Berita Kudus
Video Babak Belur Pengusaha Kerupuk di Kudus Dihajar Minyak Mahal Dan Tapioka Harganya Melonjak
Pengakuan Pengusaha Krupuk di Kudus: Babak Belur Dihajar Keadaan, Minyak Mahal Tapioka Melambung
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Hermawan Handaka
Persoalannya, saat ini dengan harga segitu barangnya kadang ada kadang tidak.
"Jadi minyak naik sejak dua bulan, paling parah dua minggu terakhir," kata dia.
Tidak hanya harga minyak goreng berikut kelangkaannya yang menghantam Riyadi sebagai pelaku usaha kerupuk.
Kondisi itu diperburuk dengan semakin melonjaknya harga tepung tapioka yang kini harganya mencapai Rp950 ribu per kuintal.
Padahal harga sebelumnya di angka Rp600 ribu per kuintal.
"Kenaikan harga tapioka terjadi sejak empat bulan yang lalu. Naik sedikit-sedikit tapi terus," kata dia.
Hantaman minyak goreng dan tingginya harga tapioka akhirnya membuat Riyadi mengecilkan ukuran kerupuk.
Dia juga menaikkan harga kerupuk terung buatannya.
Dalam satu kemasan kerupuk berisi 600 biji yang semula Rp62 ribu, kini dihargai Rp65 ribu.
Dia tidak kuat hati kalau harus menaikkan terlampau tinggi.
Prinsipnya yang penting usahanya tetap berjalan.
Empat pekerjanya masih bisa mendapat penghasilan dari usaha Riyadi.
Melihat situasi yang tidak akrab bagi pelaku usaha kerupuk, Riyadi tidak bisa berbuat banyak selain harus tetap berusaha mempertahankan bisnis kecilnya.
Harapan yang saat ini masih tersisa dia tumpahkan pada pemerintah.
"Mudah-mudahan (pemerintah) dapat menstabilkan harga minyak goreng dan tepung tapioka. Biar lancar tidak tersendat," katanya. (*)