Berita Jateng

Jembatan Penghubung Gilirejo Lama dan Gilirejo Baru di Miri Sragen Akan Mulai Dibangun Tahun Ini

Pemkab Sragen Kabupaten Sragen akan membangun jembatan untuk menghubungkan Desa Gilirejo Lama dengan Gilirejo Baru, Kecamatan Miri.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Moch Anhar
Tribun Jateng/Mahfira Putri Maulani 
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati 

TRIBUNMURIA.COM, SRAGEN – Pemkab Sragen melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen akan membangun jembatan untuk menghubungkan Desa Gilirejo Lama dengan Gilirejo Baru, Kecamatan Miri.

Jembatan sepanjang 600 meter melintasi Waduk Kedung Ombo (WKO) ini akan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sragen dan Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Tengah.

Desa Gilirejo Baru merupakan wilayah Kabupaten Sragen yang unik. Lokasinya terpisah oleh Waduk Kedung Ombo (WKO).

Baca juga: Blora PPKM Level 2, Seluruh Sekolah Sudah Boleh Gelar PTM 100 Persen, Aunur: Pembelajaran 6 Jam

Baca juga: Kejari Jepara Musnahkan Ribuan Butir Obat Terlarang, Miras Ratusan Botol dan Sabu Ratusan Gram

Baca juga: Bertekuk Lutut 4-0 dengan Persipura, PSIS Semarang Terima Kekalahan Terbesar Musim Ini

Jika hendak ke desa tersebut, masyarakat harus menggunakan perahu melintasi WKO atau menempuh jalan darat dengan memutar melintasi wilayah Kabupaten Boyolali selama satu jam.

Dengan adanya Jembatan ini, warga Gilirejo Baru hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai di Desa Gilirejo Lama.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sragen berupaya menghubungkan wilayah yang terpisah itu.

Karena proyek jembatan sepanjang 600 meter ini melintasi WKO, diperkirakan lama pekerjaan membutuhkan waktu tiga tahun. Sehingga pembangunan dilakukan secara bertahap.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan pada tahun ini, jembatan tersebut mendapatkan dana Rp 15 miliar dari Provinsi.

Membangun jembatan 600 meter dengan lebar 6 meter di atas WKO ini dikatakan Yuni membutuhkan anggaran dengan total Rp 80 miliar.

"Tahun ini kita dapat Rp 15 miliar dari Provinsi. Nanti tahun depan kita harus anggarkan lagi untuk kelanjutan pembangunannya. Total anggaran Jembatan ini Rp 80 miliar," kata Bupati Yuni.

Yuni melanjutkan pada 2023, proyek jembatan ini akan menjadi prioritas pembangunan pihaknya. Pihaknya mentargetkan 2024 jembatan tersebut bisa digunakan warga.

Baca juga: Razia Kos dan Salon Mesum, Satpol PP Pati Temukan Empat Pasangan Kumpul Kebo

Baca juga: Setelah Bunuh Anak Usia 5 Tahun, Polisi Ungkap Donny Punya Rencana untuk Turut Membunuh Sweetha

Baca juga: Hotel Dibya Puri Semarang, Dulu RA Kartini dan Soekarno Pernah Menginap di Sini

"Jembatan ini akan jadi prioritas pembangunan di 2023, lanjutan pembangunan. Kalau jembatan ini selesai sangat luar biasa sekali. Harapannya sebelum 2024 sudah beres, karena nanti pasti di 2024 Pilkada," tandasnya. (uti)

 

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved