Berita Kudus
Beli Minyak Goreng Curah di Kudus Kini Dibatasi, Satu Pembeli Maksimal 5 Kilogram
Beli Minyak Goreng Curah di Kudus Kini Dibatasi, Satu Pembeli Maksimal 5 Kilogram
Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Minyak goreng curah kini mulai sulit didapatkan di pasaran.
Distribusi minyak goreng curah di Kabupaten Kudus pun sering mengalami keterlambatan pengiriman.
Seorang agen minyak goreng di Pasar Bitingan, Muhari (50), menyampaikan ia libur tidak berjualan selama satu minggu.
Ia terpaksa libur lantaran tak mendapat pasokan minyak goreng curah.
Baca juga: Stok Minyak Goreng Curah di Pasar Kunduran Blora Kosong
Baca juga: Antok Kesal Ketersediaan Minyak Goreng Curah di Kudus Langka
Baca juga: Kini Minyak Goreng Curah Menghilang dari Pasar Demak, setelah Harga Minyak Goreng Kemasan Meroket
"Satu minggu saya tidak jualan, baru datang kemarin (Selasa-red)," ujar dia, saat ditemui disela-sela sidak Kapolres dan Dandim Kudus, Rabu (23/3/2022).
Dia menyampaikan, mendapatkan pasokan sedikitnya tiga ton minyak goreng curah dari distributor.
"Pengirimannya setiap seminggu sekali," jelas dia.
Dia menjual minyak goreng curah itu sebesar Rp15.500 per kilogram.
Pembeliannya dibatasi sebanyak 15 kilogram bagi pelanggan tetap.
Sedangkan pelanggan baru dibatasi pembeliannya lima kilogram per orang.
"Pembeliannya orang baru dibatasi satu jeriken beratnya sekitar lima kilogram," ujar dia.
Pedagang sembako Pasar Bitingan, Bayu (31) menjelaskan, harga minyak goreng curah di tingkat eceran sebesar Rp19 ribu per kilogram.
Pasalnya, dia mendapatkan harga minyak goreng eceran tersebut sebesar Rp17 ribu per kilogram.
"Setiap hari saya kulakan 17 kilogram. Harga minyak goreng kemasan yang mahal, pembelian minyak goreng curah jadi naik," ujar dia.
Dia juga tidak berani menyediakan harga minyak goreng kemasan yang harganya mahal setelah tidak ada lagi acuan berdasarkan harga eceran tertinggi (HET).
"Minyak kemasan harganya mahal Rp24 ribu sampai Rp25 ribu per liter," jelasnya.
Senada, Riptiyani (39) menjelaskan saat ini keberadaan minyak goreng kemasan telah tersedia di pasaran.
Namun harganya yang mahal tersebut membuat penjualannya tidak dapat berjalan lancar.
"Minyak stoknya ada, tapi harganya mahal. Jadi percuma nggak laku," jelas dia. (raf)