Berita Semarang

Di Semarang Ada Penangkaran Binturong Satwa Langka Eksotis, Satu Ekor Harga Rp45 Juta

Ramah dan manja, begitu ketika di dekat Binturong, sejenis musang yang kini berstatus satwa langka yang dilindungi.

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
Iwan Arifianto
Sejenis musang yang kini berstatus satwa langka yang dilindungi. Tribunjateng.com berkesempatan mengunjungi penangkaran binturong di Kota Semarang, tepatnya di Jalan Untung Suropati, Bambankerep, Mijen, Kota Semarang. Penangkaran tersebut diklaim sebagai penangkaran Binturong pertama di Indonesia milik duo sahabat Irwan Prasetia (49) dan Aji Wibawa Terta (43). Sebelum memasuki tiga blok kandang binturong di kawasan penangkaran tersebut, setiap pengunjung terlebih dahulu harus mengenakan helm dan baju pelindung. 


Lalu mengajukan izin ke BKSDA untuk penangkaran.


Meski izin penangkarannya baru keluar tahun 2017, ia sudah mulai melakukan penangkaran sejak tahun 2016.


Mereka dibantu oleh para pekerjanya untuk memulai mengembangbiakkan binturong.


Selain izin dari BKSDA, pihaknya juga telah mengatongi izin dari Kementerian Kehutanan.


Kala itu izin binturong yang diajukan penangkaran sebanyak 14 ekor.

Setelah dikembangbiakan selama enam tahun kini jumlahnya ada 86 ekor.


“Mulai penangkaran hanya  sepasang binturong tersebut, kami juga mendapatkan binturong titipan dari BKSDA,” tutur Irwan.


Selain karena cinta satwa, mereka tertarik melakukan penangkaran binturong karena terbilang spesies berpostur unik sekaligus bernilai ekonomis.


Meskipun satwa tersebut jika di alam liar cenderung galak, tapi ketika dirawat akan gampang jinak.


Kelebihan lainnya, satwa itu jarang bersuara, tidak banyak bergerak dan kotoran tidak terlalu berbau sehingga cocok diletakan di perumahan maupun apartemen.


“Dengan keunggulan tersebut, binturong banyak diminati oleh pencinta satwa baik dalam negeri maupun luar negeri,” terangnya.


Ia menjelaskan, ketika sudah mulai dapat menjual binturong pada tahun 2020 sudah banyak pemesan terutama dari luar negeri.


Di antaranya dari Italia, Jepang, Jerman, Amerika, Ukraina, Rusia dan lainnya.


“Kita ada permintaan tapi tak bisa semuanya kita penuhi karena ketika itu awal-awal kondisi pandemi Covid-19,” terangnya.


Untuk pembeli dalam negeri berasal dari berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Jambi, Kalimantan,dan Kota lainnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved