Berita Kudus

1,6 Juta Dosis Vaksin di Jateng Segera Kedaluwarsa, Binda: Kita Hanya Punya Waktu 12 Hari

1,6 Juta Dosis Vaksin di Jateng Kedaluwarsa Akhir Bulan Ini, Binda Kebut Vaksinasi

Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Raka F Pujangga
Kabagops Badan Intelejen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah, Kolonel Inf Ichwan, bersama Manager Public Affairs PT Djarum, Purwono Nugroho ‎memantau vaksinasi dosis ketiga di Djarum Oasis Kretek Factory, Jumat (18/3/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS -  Sedikitnya 1,6 juta dosis vaksin di Jawa Tengah bakal kedaluwarsa pada 31 Maret 2022 ini.

Kabagops Badan Intelejen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah, Kolonel Inf Ichwan, menyebut pihaknya membantu pemerintah daerah untuk menuntaskan penyuntikan vaksinasi tersebut.

"Kalau tidak pro aktif sayang sekali vaksin tersebut, karena harus dikembali‎kan ke Kemenkes (Kementerian Kesehatan-red)," ujar dia, di sela-sela vaksinasi dosis ketiga di Djarum Oasis Kretek Factory, Jumat (18/3/2022).

Saat ini, pihaknya tengah mengebut vaksinasi bersama 35 pemerintah‎ kabupaten/kota se-Jawa Tengah dan pihak swasta untuk membantu proses percepatan vaksinasi itu.

Percepatan vaksinasi tersebut berlaku untuk vaksin dosis yang pertama, kedua dan dosis ketiga.

"Vaksin yang paling banyak (akan kedaluwarsa-red) vaksin Sinovac, tapi hampir imbang juga dengan vaksin yang lain."

"Vaksin Sinovac saat ini direkomendasikan untuk vaksinasi anak-anak," jelas dia.

‎Dia menyampaikan, hanya mempunyai waktu sekitar 12 hari untuk menuntaskan 1,6 juta dosis vaksin itu di bulan Maret ini.

"Waktu efektif ini tinggal 12 hari, kami optimistis tercapa‎i," jelas dia.

Menurutnya, percepatan vaksinasi yang tengah dilakukan itu paling baik berada di wilayah kota besar, di antaranya Kota Semarang.

"Vaksinasi yang berjalan paling baik saat ini ‎berada di kota besar. Misalnya Kota Semarang itu peningkatannya baik," ujarnya.

‎Menurutnya, secara umum perkembangan vaksinasi di Jawa Tengah sampai saat ini sudah cukup baik.

Vaksinasi dosis pertama 91 persen, ‎vaksinasi dosis kedua 77 persen, sedangkan vaksinasi booster mencapai 7 persen.

"Capaian vaksinasi yang paling rendah itu dosis ketiga baru mencapai tujuh persen," jelasnya.

Penyebab rendahnya vaksinasi dosis ketiga dipicu karena pemahaman masyarakat bahwa dua kali vaksin suda cukup untuk menjaga imunitas tubuh.

"Padahal dengan vaksin dosis ketiga membuat imunitas tubuh juga lebih baik lagi," ujar dia. (raf)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved