Gas Beracun Geo Dipa
Update Terkini Insiden Gas Beracun PAD 28 PT Geo Dipa Dieng, Riki Paparkan Kondisi para Korban
Update Terkini Insiden Gas Beracun PAD 28 PT Geo Dipa Dieng, Riki Paparkan Kondisi para Korban
Penulis: Khoirul Muzaki | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, BANJARNEGARA - Empat korban kecelakaan kerja di Wellpad 28 b PT Geo Dipa Energi Dieng masih menjalani perawatan intensif di RSUD Wonosobo.
Direktur Utama PT Geodipa Energi, Riki Firmandha Ibrahim mengungkapkan, kondisi korban sudah semakin membaik dibanding sebelumnya.
Irfan yang merupakan H2S Engineer dari PT Fergaco, satu di antara korban, saat ini masih dalam pengawasan dokter dan dirawat intensif di ruang ICU RSUD.
Baca juga: Situasi Dieng Pasca Insiden Gas Beracun Wellpad 28 Geodipa, Aktivitas Warga dan Wisatawan Normal
Baca juga: Sumur Bor Geo Dipa Dieng Keluarkan Gas Beracun, Ini Dia Pandangan Ahli Geologi Unsoed Purwokerto
Baca juga: Ledakan Sumur Geo Dipa Dieng Tewaskan 1 Pekerja, Puluhan Lainnya Dirawat, Begini Kata Kapolres
Korban lainnya, Sulthoni Amin, Rif Supt, pekerja PT Bormindo yang sebelumnya sempat tak sadarkan diri kini sudah sadar.
Ia bahkan sudah bisa diajak bicara, meski belum terlalu bisa merespon.
Adapun Sutrisno, yang juga pekerja di PT Bormindo kondisi sudah membaik.
Ia sudah bisa buang air kecil, bisa diajak bicara dan merespon.
Pasien lainnya, Slamet dari perusahaan sama masih diobservasi di ruang perawatan.
Untuk pasien Slamet, kata dia, bukan sakit karena paparan H2S, melainkan karena faktor lain, yakni kelelahan.
"Mungkin kelelahan karena sibuk evakuasi," katanya, Minggu (13/3/2022)
Sementara empat korban lainnya kondisinya lebih baik dan sudah kembali rumah atau rawat jalan.
Mereka adalah Endang, yang merupakan H2S engineer dari PT Fergaco, Sutrisno yang juga H2S dari PT Fergaco, Edi dari PT Bormindo serta Matthew yang merupakan para medic dari PT Bormindo.
Seperti Slamet, Matthew ikut dibawa ke rumah sakit bukan karena paparan gas beracun, namun karena kelelahan fisik.
Satu pekerja yang tewas atas nama Lilik Mursidi, yang merupakan tool pusher, dari PT Bormindo.
Ia diperkirakan meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas.