Berita Jateng
Driver Onlie Demo Tarif Dasar Rendah, Pemprov Jateng akan Panggil Penyedia Jasa Aplikasi
Driver Onlie Demo Tarif Dasar Transportasi Online Rendah, Pemprov Jateng akan Panggil Penyedia Jasa Aplikasi
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Yayan Isro Roziki
Menurut dia, saat ini pengorder ojol dirasanya sangat sepi. Jika ramai order, dirinya hanya mendapatkan Rp100 ribu.
"Jadi ya kurang belum bensin, makan, dan rokok saya. Ya di rumah tidak kebagian," bebernya.
Hadi berharap aplikator dapat menaikan tarif dasar order hingga Rp10 ribu.
Naiknya tarif dasar order dapat membantu meringankan biaya operasional yang dikeluarkannya.
"Saya minta dinaikkan paling tidak kisaran Rp8 ribu hingga Rp10 ribu. Jadi bernafas lega," tandasnya.
Sementara itu Humas Asosiasi Driver Online (ADO) Jateng, Astrid Jovanka, menerangkan aksi unjuk rasa merupakan bentuk kekesalan pengemudi online terhadap aplikator dan regulator.
Tarif dasar turun Rp800, banyak driver online bertumbangan
Pihaknya menilai adanya penurunan tarif secara sepihak.
"Awalnya tarif Rp7.200 untuk penjemputan jarak 0 sampai 4 kilometer turun menjadi Rp6.400. Jadi ada penurunan Rp800," jelasnya.
Menurutnya, para pengemudi online meminta adanya perubahan kebijakan. Sebab dengan tarif semula Rp7.200 para pengemudi online merasa tidak cukup.
"Kami juga kecewa dengan pemerintah karena tidak ada penegasan hukum yang jelas."
"Sementara terdapat peraturan yang mengatur roda dua dan roda empat.Kenapa tidak diberlakukan dengan baik," tutur dia.
Menurutnya, tidak ada ketegasan pemerintah membuat aplikator menjadi asal-asalan dalam menentukan tarif.
Bahkan pihak aplikator enggan disalahkan dan menuding pemerintah.
"Dari aplikator menyepelekan. Alasannya kita tergantung pemerintah, pemerintahnya bagaimana," imbuhnya