Berita Semarang

Pedagang Protes Tak Boleh Kulakan 2 Jerikan, Operasi Pasar Minyak Goreng di Peterongan Semarang

Pedagang Protes Tak Boleh Kulakan 2 Jerikan, Operasi Pasar Minyak Goreng di Pasar Peterongan Semarang

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
Dok Pengelola Pasar Peterongan
Kolase pedagang mengisi jeriken untuk kulakan minyak goreng - antrean jeriken berjajar, saat operasi pasar minyak goreng curah di Pasar Peterongan, Kota Semarang, Minggu (20/2/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pemerintah mulai menggelontorkan minyak goreng murah melalui kegiatan operasi pasar (OP).

Kali ini pemerintah mengeluarkan 19 ton minyak goreng curah di dua pasar tradisional di Kota Semarang. 

Dua pasar tersebut meliputi pasar Peterongan dan pasar Bulu.

Masing-masing pasar mendapat jatah 9 ton yang disalurkan pada Minggu (22/2/2022) pagi. 

Baca juga: Anak Perusahaan Indofood Disebut Timbun 1,1 Juta Kg Minyak Goreng, SIMP: untuk Bumbu Mi Instan

Baca juga: Kemendag Siram 47.000 Liter Minyak Goreng di Kudus, Imam: Penugasan, Harga Rp14.000 Per Liter

Baca juga: Bupati Blora Angkat Bicara Ihwal Langkanya Minyak Goreng: Pak Menteri Tolong, Rakyat Menjerit

Baca juga: Pengusaha Kerupuk di Kudus Tertipu, Beli Minyak Goreng Dapatnya Air

"Iya pasar Peterongan dapat jatah 9 ton langsung ludes dalam hitungan jam," ucap Kepala Pasar Peterongan Supana saat dihubungi Tribunjateng.com.

Minyak goreng curah tersebut didistribusikan oleh satu perusahaan distributor minyak goreng di Semarang dan Jateng.

Harga jual minyak goreng curah dalam operasi pasar di angka Rp10.500/kg.

Setiap pedagang dipatok maksimal membeli 1 jeriken.

Aturan itu banyak diprotes para pedagang yang memaksa membeli 2 jeriken.

"Iya banyak yang protes minta 2 jeriken tapi kami batasi maksimal 1 jeriken atau 20 liter," bebernya.

Dari operasi  itu, pembeli mayoritas  adalah  pedagang pasar, diharapkan mereka dapat menjualnya kembali ke masyarakat dengan harga setinggi-tingginya Rp13 ribu per kilogram. 

"Betul maksimal kalau mau jual lagi harus Rp13 ribu per kilogram," kata Supana.

Ia menjelaskan, kegiatan operasi pasar tersebut untuk stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan minyak goreng.

Apalagi sejauh ini harga minyak goreng curah sudah  mahal yakni di angka Rp20 ribu per kilogram.

"Operasi pasar ini semoga dapat stabilin harga minyak goreng karena di pasaran sudah capai harga Rp20 ribu perkilogram," bebernya.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved