Relokasi Pasar Johar Terbakar
Labfor Polda Jateng Ungkap Penyebab Kebakaran Relokasi Pasar Johar, Temukan Titik Paling Panas
Labfor Polda Jateng Ungkap Penyebab Kebakaran Relokasi Pasar Johar Semarang, korsleting listrik, temukan titik paling panas
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, TRIBUN - Polisi mengungkap hasil penyelidikan terkait penyebab kebakaran yang melanda Relokasi Pasar Johar, di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, yang terjadi pada Rabu (2/2/2022) lalu.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng mengungkapkan, korsleting listrik jadi penyeb utama kebakaran Relokasi Pasar Johar.
Korsleting terjadi lantara adanya kesalahan intalasi dan pemakaian daya listrik berlebih.
Baca juga: Kesaksian Penjaga, Detik-detik Munculnya Api Penyebab Kekabakaran Relokasi Pasar Johar Semarang
Baca juga: Hanguskan Ratusan Kios di Relokasi Pasar Johar, Api Kali Pertama Muncul Diduga dari Blok F
Baca juga: BREAKING NEWS: Relokasi Pasar Johar Semarang Terbakar, Sudah 1 Jam Api Berkobar Hebat
Baca juga: Potret Pedagang Pasar Johar: 6 Tahun 2 Kali Jadi Korban Kebakaran, Kisnadi dan Sakdiyah Pingsan
Demikian disampaikan Kepala Labfor Polda Jateng, Kombes Pol Slamet Iswanto, bersama Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar; Walikota Semarang, Hendrar Prihadi; dan Dandim 0733/BS Kota Semarang, Letkol Honi Havana pada konfrensi pers, Sabtu (19/2/2022).
Kalabfor Polda Jateng, Kombes Pol Slamet Iswanto menuturkan hasil foto udara terlihat di blok F mengalami pemanasan yang cukup tinggi.
Berdasarkan hasil Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lokasi sumber api pertama kebakaran (LSAPK) berada di blok F, tepatnya lapak penjualan karung goni.
"Bukti pemanasan yang paling tinggi terbakar berada di blok F4," jelasnya saat konfrensi pers di Polrestabes Semarang, Sabtu (19/2).

Menurutnya, barang bukti yang di TKP adalah sisa-sisa kebakaran di beberapa tempat.
Dari sekian barang bukti yang dikumpulkan tim Labfor Polda Jateng, satu di antaranya adalah kabel instalasi listrik.
"Ini merupakan tanda-tanda konsleting listrik dari barang bukti nomor 1063 dan 1064," jelasnya.
Pada kejadian tersebut, pihaknya tidak menemukan suatu zat hidrokarbon yaitu bahan bakar maupun bahan pemercepat kebakaran.
"Semua barang bukti negatif adanya zat pemercepat kebakaran," tuturnya.
Ia menuturkan berdasarkan saksi melihat terjadi kebakaran maupun barang yang ditemukan sikron bahwa terjadi kebakaran akibat hubungan arus pendek atau konsleting listrik.
"Kenapa bisa terjadi konsleting, karena di situ ditemukan adanya kelemahan atau kesalahan instalasi maupun pemasangan dan pemakaian daya berlebihan menyebabkan konsleting listrik," jelasnya.
Ditanya terkait dugaan pencurian listrik, pihaknya tidak berwenang dalam menyelidiki hal tersebut. Hal itu akan dijelaskan dari Reskrim.