Berita Semarang

Fajar Saka Apresiasi Bawaslu Kota Semarang Kembangkan Kelurahan Pengawasan dan Anti Politik Uang

Fajar menjelaskan, progam pengembangan kelurahan pengawasan dan kelurahan anti politik uang merupakan progam nasional.

Dok Bawaslu Kota Semarang
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang mengembangkan kelurahan pengawasan dan kelurahan anti politik uang hingga wilayah perbatasan, tepatnya Kelurahan Penggaron Lor, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Rabu (16/2/2022) lalu. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Jelang pesta demokrasi 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang mengembangkan kelurahan pengawasan dan kelurahan anti politik uang hingga wilayah perbatasan, tepatnya Kelurahan Penggaron Lor, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. 

Pengembangan di wilayah perbatasan mendapat apresiasi dari Ketua Bawaslu Jawa Tengah, Fajar Saka, yang turut hadir dan membuka secara resmi pengembangan kelurahan pengawasan dan anti politik uang tersebut. 

Fajar menjelaskan, progam pengembangan kelurahan pengawasan dan kelurahan anti politik uang merupakan progam nasional.

Bawaslu Kota Semarang mengambil kelurahan yang ada di wilayah perbatasan dengan indeks kerawaan tinggi.

Menurutnya, ini patut di apresiasi dengan baik.

“Saya berharap bahwa masyarakat Kelurahan Penggaron Lor, menggunakan hak pilih tidak berdasarkan amplop Rp 50 ribu, karena ini mempertaruhkan kesejahteraan bapak ibu sendiri," tutur Fajar, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/2/2022). 

Koordinator Divisi Penangan Pelanggaran Bawaslu Kota Semarang, Naya Amin Zaini menjelaskan, ada empat alasan yang mendasari kelurahan Penggaron Lor dijadikan kelurahan pengawasan dan anti politik uang.

Kelurahan ini sudah dipetakan sejak awal.

Ini merupakan kawasan yang rawan banjir. 

"Ada potensi pemungutan suara ulang karena perbatasan Demak dan pemilih dengan kebutuhan khusus harus disamakan haknya dalam memilih serta upaya meningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu," paparnya. 

Pengembangan kelurahan pengawasan dan anti politik uang di Penggaron Lor dihadiri oleh 75 persen kelompok perempuan dan peserta disabilitas. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved