Opini
Opini Idham Cholid: Valentine Day ala KH Hasyim Asy'ari
Opini Idham Cholid: Valentine Day KH Hasyim Asy'ari valentine nu valentine mbah hasyim vakentine ala nu
Idham Cholid | Kader NU, tinggal di Kalisuren, Wonosobo
Ada yang bertanya, perlukah kita memperingati Valentine Day? Yang lebih penting sebenarnya, pernahkah kita ajukan pertanyaan, sejak kapan peringatan Valentine Day diselenggarakan?
Mungkin tak sempat lagi kita menelusuri kesejarahannya. Selama ini kita sudah terbawa euforia, mengikuti trend ramainya suasana.
Apalagi pengaruh "kampanye" media sosial yang sedemikian rupa, siapa yang paling diuntungkan dari "industri" kasih sayang itu sebenarnya?
Sekilas Saja
Di Barat, Valentine Day diistimewakan sebagai hari terbesar dalam soal percintaan. Kebesarannya, ranking kedua setelah perayaan Natal.
Di AS diasosiasikan dengan ucapan umum "cinta platonik" Happy Valentine's. Biasa diucapkan oleh pasangan pria dan wanita, atau pasangan wanita dengan wanita, atau pria dengan pria.
Menjadikan pertengahan Februari dengan asosiasi cinta, sudah ada sejak dahulu kala; sejak zaman Athena kuno, persembahan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Adalah Paus Gelasius I pada 496 M yang kemudian menetapkan 14 Februari sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus.
Menurut Ensiklopedi Katolik (1908), dalam tradisi Kristiani, nama Valentinus setidaknya merujuk pada tiga "martir" atau "santo" (orang suci) yang berbeda.
Yaitu, pastor di Roma, Uskup Interamna, dan Martir di Provinsi Romawi Africa.
Meskipun koneksi ketiganya dengan hari raya cinta romantis itu juga tak jelas sebenarnya. Paus Gelasius I yang menetapkan itu juga tak tau pasti.
Namun pesta Santo Valentinus secara resmi dirayakan oleh Gereja Katolik Roma pada 14 Februari itu, sampai tahun 1969.
Valentinus tak lain adalah guru ilmu "Gnostisisme" berpengaruh, calon uskup Roma pada 143 M.
Ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristiani-Nya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Idham-Cholid-Kader-NU-tinggal-di-Kalisuren-Wonosobo.jpg)