Berita Kudus

City Branding Kudus Kota Empat Negeri, Upaya untuk Tarik Investor dan Wisatawan ke Kota Kretek

City Branding Kudus Kota Empat Negeri, Upaya untuk Tarik Investor dan Wisatawan ke Kota Kretek

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rifqi Gozali
Focus Group Discussion (FGD) membahas calon city branding Kudus yang baru, Kudus Kota Empat Negeri, di IAIN Kudus, Selasa (8/2/2022). 

Kemudian etnis selanjutnya yakni China. Kelompok bangsa ini juga datang dari Lasem.

Hal ini didasarkan dengan keberadaan kelenteng Cu An Kiong di Lasem.

Agus hanya menjelaskan sekelumit.

Bahwa kelenteng tersebut dibangun oleh etnis China menggunakan kayu jati pada abad 15.

Saat kelenteng dipugar, didatangkanlah pengukir asal Guangdong.

Para ahli ukir tersebut, cerita singkat Agus, kemudian menetap di Kudus.

Selain kedua etnis tersebut, ada etnis Arab yang kata Agus mereka datang dari kota-kota di pantai utara Jawa Timur.

Terakhir yakni bangsa Eropa pada penjajahan Belanda antara 1602-1989.

Kata Agus, hal ini dimulai sejak VOC membuka pos dagang di Jepara hasil perjanjian dengan Amangkurat I.

Dari situ bisa disimpulkan, bahwa Kudus dalam perjalanannya dihuni oleh bermacam kelompok dari berbagai etnis.

Sebenarnya kondisi ini tidak hanya dialami Kudus saja.

Semarang misalnya, juga mengalami perjalanan yang kemudian komposisi penduduknya terdiri atas beberapa etnis.

Narasumber berikutnya Abdul Jalil seorang akademisi IAIN Kudus mengatakan, branding Kota Empat Negeri karena ada bermacam etnis ketika ditarik benang merah sejarah baginya sudah selesai. Tidak ada perdebatan.

Memang dalam pejalananannya Kudus dihuni oleh etnis Jawa, Arab, China, kemudian Eropa dari kolonial.

Namun, kata dia, itu menjadi cukup aneh ketika satu di antara maksud dicanangkannya brand tersebut yakni untuk mendongkrak potensi wisata.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved