Berita Kudus
Kisah Dicky Safitri, dari Pekerja Konstruksi Baja Sukses Jadi Pembudi Daya Lobster di Kudus
Kisah Dicky Safitri, dari Pekerja Konstruksi Baja Sukses Jadi Pembudi Daya Lobster di Kudus
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
Harga yang dia patok per kilogram berisi sekitar 13 ekor lobster senilai Rp200 ribu.
Biasanya lobster yang dia jual sudah dibekukan.
Dia juga menjual versi matang dengan bumbu saus seporsi Rp80 ribu.
Seporsi itu isinya biasanya dua ekor lobster besar dan dua kecil.
"Kalau yang lobster matang biasanya yang pesan orang Kudus dan sekitarnya," kata dia.
Tak alami kesulitan
Dalam membudidayakan lobster air tawar, kata Dicky, terbilang mudah.
Dia tinggal memberi pakan setiap malam karena ia tergolong hewan nokturnal.
Lobster air tawar yang dia budi dayakan tergolong omnivora. Doyan makan apa saja.
Untuk hal ini, Dicky memilih tahu sebagai pakan lobster piaraannya.
"Karena tahu mudah didapat dan harganya terjangkau. Lobster pun mau makan," kata dia.
Yang perlu diperhatikan dalam budi daya lobster air tawar yaitu perihal sirkulasi air.
Dicky tidak perlu repot. Dia baeu mengganti air kolam saat lobsternya pada naik ke permukaan air.
Artinya udang tidak nyaman karena air kotor atau tercemar.
"Kalau sehari-hari cukup membersihkan kotoran lobster saja," kata dia. (*)
