Berita Pati

Warga Tluwah Pati Keracunan Massal setelah Santap Lontong Hajatan, Sukar: Aroma dan Rasa Tak Aneh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Desa Tluwah, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, memeriksakan diri di Posko Kesehatan Darurat di balai desa setempat, Rabu (25/12/2024), karena diduga mengalami keracunan massal.

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Ratusan warga Desa Tluwah, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, berbondong-bondong memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Mereka mengalami mual, diare, pusing, hingga demam tinggi, diduga akibat keracunan makanan.

Makanan berupa lontong kuah dengan lauk sambal goreng dan daging ayam tersebut mereka konsumsi dalam sebuah acara hajatan atau kenduri pada Senin (23/12/2024) malam.

Baca juga: Update Keracunan Massal Karyawan Pabrik Garmen & Sepatu di Pati: Pasien Dirawat di 5 Rumah Sakit

Baca juga: 157 Warga Cilacap Keracunan Massal Diduga karena Nasi Aqiqah, Dinkes Teliti Sampel Makanan

Baca juga: Petaka Latiao Jajanan Anak dari China, Picu Keracunan Massal, Peredarannya Disetop BPOM

Puluhan di antara ratusan warga tersebut dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit karena mengalami gejala keracunan cukup berat.

Salah satu warga Desa Tluwah, Sukar, mengatakan bahwa dia, istri, dan anaknya merasa tak enak badan setelah menyantap hidangan dari hajatan tersebut.

Padahal, menurutnya tidak ada yang aneh dari aroma maupun rasa makanan tersebut.

"Makanan itu saya bungkus lalu makan di rumah. Saya makan, ya, enak-enak saja. Isinya lontong, kuah, sambal goreng tahu, serta potongan daging dan kulit ayam."

"Saya cuma makan tiga potong. Sisanya dimakan anak dan istri saya, semuanya jadi sakit," kata dia usai memeriksakan diri di Posko Kesehatan Darurat di Balai Desa Tluwah, Rabu (25/12/2024).

Beberapa jam setelah menyantap makanan tersebut, secara bergantian Sukar dan anak-istrinya mengalami mual, pusing, demam, hingga diare.

"Saya sampai tujuh kali buang air besar. Badan juga panas. Kepala pusing keliyengan. Alhamdulillah sekarang sudah mendingan, walaupun belum pulih 100 persen," ungkap dia.

Sukar mengatakan, setelah terjadi dugaan keracunan massal ini, ada Puskesmas keliling yang menghampiri rumah-rumah warga untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan obat. 

Kasi Kesejahteraan Desa Tluwah, Dewi Riyani, menjelaskan bahwa pihaknya mendata ada 130-an warga yang mengalami gejala keracunan makanan.

Delapan orang di antaranya dirawat inap di RS Budi Agung Juwana, 18 di Puskesmas Juwana, 2 di RSUD RAA Soewondo, 4 di RS Mitra Bangsa, dan 2 di Puskesmas Jakenan.

"Kemudian 97 orang berobat di Pos Kesehatan Darurat yang kami buka sejak tadi malam. Selain itu kami juga berkeliling mengecek kondisi warga di rumah mereka," kata dia.

Dewi mengatakan, Selasa (24/11/2024) sore kemarin, pihaknya mendapat laporan ada warga yang mengalami demam, diare, dan muntah-muntah.

Bersama jajaran Pemerintah Desa (Pemdes) Tluwah, pihaknya lalu melakukan pengecekan.

Halaman
12