"Itu fitnah, tidak ada (intimidasi). Silakan buktikan secara hukum," tuturnya.
Menurut Sulistiyowati, narasi yang beredar bahwa ia mengintimidasi mahasiswi atau wisudawati PGSD, memang sengaja di-setting oleh oknum tertentu demi kepentingan politik penguasa.
"Itu bahasa yang sengaja dibuat sarkasme dan hiperbola oleh kepentingan politik penguasa, media tahu. Dalam (persoalan) ini narasi di media yang muncul adalah syahwat politik dan kepentingan oknum," tandasnya. (*)